Anak

Atresia Bilier, Penyakit Langka dan Penanganannya

Penyakit langka yang membutuhkan miliaran rupiah untuk menanganinya.

Rauhanda Riyantama

Ilustrasi bayi menangis karena sakit. (shutterstock)
Ilustrasi bayi menangis karena sakit. (shutterstock)

Himedik.com - Beberapa waktu lalu, dunia maya dihebohkan dengan broadcast seorang anak bernama Muhammad Ardan Fahrezi (11 bulan) yang membutuhkan biaya miliaran rupiah untuk cangkok hati. Ardan, demikian panggilannya, terkena penyakit langka, yaitu atresia bilier

Penyakit ini tergolong langka, tercatat hanya menyerang 1:18 ribu bayi. Seperti apa sebenarnya atresia bilier itu dan bagaimana menanganinya? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan selengkapnya!

1. Atresia bilier adalah penyakit pada duktus hepatikus, yaitu saluran empedu pada hati, yang langka dan hanya menyerang bayi

Saluran tersebut berfungsi untuk menghancurkan lemak, menyerap vitamin yang larut lemak, serta membawa racun dan produk sisa keluar tubuh. Penyakit ini menyebabkan saluran tersebut membengkak sehingga tersumbat. Akibatnya, hati menjadi susah membuang racun dalam tubuh.

Atresia Bilier. (ePainAssist)
Atresia Bilier. (ePainAssist)

Untuk mendiagnosa dengan tepat, dokter akan melakukan beberapa rangkaian tes. Rangkaian tes yang paling umum dilakukan, antara lain: tes darah, x-ray perut, ultrasound, pemindaian hati, biopsi hati, serta pemeriksaan riwayat medis dan pemeriksaan fisik.

Terdapat dua tipe atresia bilier, yaitu: fetal dan perinatal. Atresia bilier fetal muncul saat bayi masih dalam rahim, sedangkan perinatal lebih sering terjadi dan baru bisa terdeteksi 2-4 minggu setelah kelahiran.

Umumnya bayi yang terlahir dengan atresia bilier juga mengalami kecacatan usus, limpa, dan jantung. Penyakit ini lebih sering muncul pada bayi prematur, serta bayi Asia atau Afrika.

2. Gejala atresia bilier cukup bisa terdeteksi, sehingga bisa segera ditangani secara medis begitu menyadarinya

Diawali penyakit kuning dan mata kuning, tanda ini bisa dilihat pada 1-2 minggu pertama dan hilang pada 2-3 minggu begitu ditangani. Gejala lain dari atresia bilier, antar lain: warna urin gelap seperti teh, BAB berwarna kelabu atau putih (seperti dempul), dan pertumbuhan bayinya cenderung lambat.

Jika bayi menunjukkan gejala-gejala di atas, apalagi dalam 2-3 minggu setelah lahir, maka segeralah dibawa ke dokter. Mengingat bahwa tubuh masing-masing bayi berbeda, rentang usia bayi tersebut tidak saklek dan bisa muncul pada usia beberapa bulan.

Berita Terkait

Berita Terkini