Anak

Benarkah Bayi Sudah Bisa Menangis Sejak dalam Kandungan?

Janin juga bisa bergerak, terkejut, buang air kecil, dan bahkan melakukan jungkir balik.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Ilustrasi hamil. (Pixabay/Skitterphoto)
Ilustrasi hamil. (Pixabay/Skitterphoto)

Himedik.com - Aktivitas bayi di dalam kandungan adalah misteri. Tak sedikit dari kita yang penasaran. Selain menendang, benarkah bayi juga sudah bisa menangis dalam kandungan?

Janin menangis? Ya, rupanya hal ini berhubungan dengan cara janin menghadapi dunia luar sebelum mereka dilahirkan ke dunia. 

Menurut sebuah penelitian yang dilansir dari Parenting.firstcry.com, janin berusia 16 minggu dengan telinga yang masih berkembang di rahim ibunya ditemukan bisa merespons suara.

Studi ini juga mengungkapkan janin merespons dengan menendang ketika mereka diajak bicara dan disentuh.

Umumnya, mereka akan bereaksi terhadap rangsangan yang terletak di luar rahim, seperti cahaya, suara, gerakan yang dilakukan sang ibu hingga tekanan dari dalam rahim.

Janin juga bisa bergerak, terkejut, buang air kecil, dan bahkan melakukan jungkir balik. 

Ilustrasi ibu hamil, janin dalam kandungan. (Shutterstock)
Ilustrasi ibu hamil, janin dalam kandungan. (Shutterstock)

Pada minggu kedua puluh atau 5 bulan, janin sudah tahu gerakan pernapasan, menggerakkan rahangnya untuk membuka, menggigilkan dagunya dan memperpanjang lidahnya. Pada saat ini dia bahkan dapat menelan.

Lalu pada awal minggu ke dua puluh empat atau 6 bulan, bayi menjadi mampu menghasilkan suara tangisan dan merespons suara bising di lingkungan luar.

Janin menggunakan tangisan sebagai cara komunikasi dan untuk menunjukkan ketidaksenangan mereka.

Perempuan hamil lagi pasca melahirkan. (Shutterstock)
Perempuan hamil lagi pasca melahirkan. (Shutterstock)

Bayi Anda yang belum lahir mungkin menangis untuk menyampaikan rasa laparnya, kelelahan, ketakutan, atau hanya untuk memberi tahu Anda bahwa ia perlu dipeluk.

Anda dapat menyaksikan tanda-tanda janin menangis saat melakukan ultrasonografi. Tanda-tandanya bisa berupa napas panjang dengan mulut dan lidah terbuka.

Selanjutnya, mereka mulai bernapas lebih cepat dengan jeda antara menghirup dan menghembuskan napas. Tanda-tanda lain adalah bibirnya yang mengembang dan bergetar. 

Berita Terkait

Berita Terkini