Anak

Studi: Perempuan yang Banyak Jalan kaki Lebih Panjang Umur

Selain menurunkan berat badan, sering berjalan kaki juga memberikan banyak manfaat kesehatan lainnya.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi jalan kaki. (Pixabay/schroederhund)
Ilustrasi jalan kaki. (Pixabay/schroederhund)

Himedik.com - Apakah Anda kerap berjalan kaki? Nah sebuah studi di Amerika Serikat mengungkapkan, perempuan yang banyak berjalan kaki memiliki umur yang panjang.

Selain menurunkan berat badan, sering berjalan kaki juga memberikan banyak manfaat kesehatan lainnya.

Dalam studi ini para peneliti telah melakukan riset terhadap 17 ribu wanita untuk mengetahui berapa banyak mereka melangkah dalam setiap harinya.

Secara garis besar mereka mencatat rata-rata ribuan wanita tersebut melangkah sebanyak 5.449 setiap harinya atau setara dengan 2,5 mil.

Penelitian ini dilakukan selama 4 tahun dengan catatan sebanyak 504 wanita yang menjadi peserta telah meninggal dunia dan mereka tercatat hanya melangkah sebanyak 2.718 setiap harinya.

Berdasarkan riset tersebut para peneliti menyimpulkan bahwa wanita yang melangkah setidaknya 4.363 setiap hari maka 41 persen lebih kecil berisiko mati cepat.

Sering nyeri pinggang, dua olahraga ini bisa bantu meredakannya. (Shutterstock)
Sering nyeri pinggang, dua olahraga ini bisa bantu meredakannya. (Shutterstock)

"Banyaknya langkah harian kita bisa menentukan angka kematian kita. Lebih banyak langkah setiap harinya maka semakin rendah risiko kematian cepat dan ini juga berlaku pada wanita tua," kata pemimpin penelitian, dr I-Min Lee dari Harvard Medical School dan Brigham and Women's Hospital di Boston dikutip dari Asia One.

Data riset juga menunjukkan rata-rata wanita bisa mencapai sebanyak 92 langkah per menit. Artinya, volume langkah harian seorang wanita dapat menentukan ia berumur panjang atau tidak, termasuk wanita tua.

Penelitian sebelumnya yang melibatkan wanita tua usia 72 tahun terbagi sebanyak 51 persen wanita menghabiskan waktunya tanpa berjalan kaki atau bergerak sama sekali. Lalu 46 persen lainnya masih banyak bergerak.

Hasilnya, wanita yang mau menyisihkan 3 menit waktu hariannya untuk melangkah sebanyak 40 kali menunjukkan upaya atau kondisi kesehatan yang lebih baik daripada tidak bergerak sama sekali.

Meski begitu, bukan berarti intensitas seseorang berjalan kaki menjadi penyebab utama kematian. Tetapi, banyaknya jalan kaki atau bergerak membuat kondisi seseorang lebih baik daripada tidak bergerak sama sekali.

Selain itu, bukan berarti orang yang tidak suka bergerak atau jalan kaki sudah pasti akan lebih cepat mati. Mereka masih bisa mengubah kebiasaan buruknya dan mulai hidup lebih sehat.

"Artinya berjalan kaki lebih baik daripada tidak bergerak sama sekali," katanya.

Karena, jalan kaki ringan sama saja seperti olahraga. Jika seseorang tidak suka jalan kaki, bisa mencoba dengan bersepeda atau aerobik.

Berita Terkait

Berita Terkini