Himedik.com - Pada masa-masa menyusui, nutrisi yang Anda konsumsi bukan hanya untuk Anda sendiri, tapi juga untuk buah hati. Oleh karena itu, menjaga asupan yang Anda konsumsi menjadi hal yang penting.
Melansir dari Healthshots, Dr Amodita Ahuja, konsultan dokter kandungan, ginekolog, dan ahli bedah laparoskopi serta spesialis infertilitas menyatakan bahwa ASI mudah dicerna oleh bayi baru lahir, yang merupakan keuntungan besar.
Baca Juga
Banyak yang Mengira Sama, Ini Perbedaan Sperma dan Air Mani
Bos Kejam Tak Cuma Merusak Mood, Tapi Juga Memperburuk Kesehatan
Bolehkah Pakai Obat Tetes Mata Setiap Hari? Ini Jawabannya
Merasa Panik ketika Mendengar Sirine Mobil Ambulans? Waspada Fonofobia
Terik Sinar Matahari Bisa Picu Kadar Gula Darah Tinggi, Ini Pemicunya!
Mau Luka Lebih Cepat Sembuh? Coba Konsumsi 8 Asupan Berikut
Namun terkadang makanan yang dikonsumsi ibu dapat menentukan kuantitas dan kualitas ASI beserta rasanya. Dalam hal ini, berikut beberapa makanan yang perlu Anda hindari saat menyusui, antara lain:
1. Makanan yang mengandung gas
Beberapa makanan yang dapat menghasilkan gas adalah brokoli, kubis, kacang-kacangan seperti rajma, buncis, buncis hitam, lentil, kacang tanah, kentang, dan jagung.
"Juga, sebelum mengecualikan makanan seperti itu dari diet ibu, penting untuk mengesampingkan bahwa bayi tidak terlalu banyak menghirup udara saat menyusui," saran Dr Ahuja.
2. Makanan kaya kafein
Sumber kafein yang paling umum adalah teh, kopi, dan minuman ringan. Kafein ditransfer ke bayi melalui ASI, biasanya kurang dari 1 persen dari konsumsi harian kafein. Namun masalahnya dimulai ketika kafein mulai menumpuk di tubuh bayi.
Jika ibu mengonsumsi lebih dari lima cangkir kopi sehari. Hal ini dapat menyebabkan stimulasi kafein.
3. Alkohol
Sangat ideal untuk menghindari alkohol sepenuhnya selama menyusui. Alkohol masuk ke dalam ASI dan dapat membuat bayi mengantuk serta kelelahan.
4. Vitamin larut lemak
Semua vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A dan D dapat terkonsentrasi dalam ASI dan dapat menyebabkan keracunan pada bayi.
"Karena itu, dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen, hanya jika Anda kekurangan vitamin. Dan dosis yang dianjurkan dalam kasus seperti itu tidak lebih dari 1200-1300mcg/hari,” saran Dr Ahuja.
5. Hindari paparan merkuri
Jenis ikan tertentu yang tinggi kandungan merkuri seperti king mackerel, swordfish, shark, dan tilefish. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, dapat menyebabkan keracunan merkuri pada beberapa bayi, menunda kemampuan kognitif dan psikomotorik mereka. Namun Anda bisa konsumsi 2-3 porsi per minggu dari berbagai jenis ikan seperti sarden, kepiting, cumi-cumi, lobster, dan salmon.