Info

Sering Ketindihan? Ini Penjelasannya

Sleep Paralysis atau kelumpuhan tidur wajar terjadi pada seseorang. Hal ini tidak ada kaitannya dengan hal mistis.

Galih Priatmojo | Dwi Citra Permatasari Sunoto

sleep paralysis (Your Healthy Tribe)
sleep paralysis (Your Healthy Tribe)

Himedik.com - Ketindihan yang istilah medisnya disebut dengan sleep paralysis merupakan suatu keadaan tubuh dalam kondisi "lumpuh" saat sedang tertidur. Seseorang yang mengalami hal tersebut, sulit bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

Akibatnya, ketika terbangun nafas akan terengah-engah. Informasi yang beredar di masyarakat, ketindihan dikaitkan dengan adanya gangguan makhluk halus. Padahal, dari segi medis ada penjelasan ilmiah mengapa sleep paralysis bisa terjadi.

Sleep paralysis sendiri merupakan suatu gangguan tidur yang menyebabkan hal tidak diinginkan terjadi ketika seseorang tertidur. Lebih jelasnya, ketika seseorang tertidur, ia akan memasuki empat fase, dan fase terakhir adalah REM (rapid eye movement).

REM atau tidur bermimpi ini akan membuat pernafasan menjadi tidak teratur, detak jantung dan aktivitas otak meningkat, serta gelisah. Nah, jika seseorang terbangun atau tersentak ketika memasuki siklus REM, maka ia akan mengalami sleep paralysis.

Dalam sebuah jurnal berjudul Clinical Psychological Science, menyebutkan bahwa sensasi panik dan kelelahan akan membuat seseorang semakin tertekan. Penyebab lain dari kelumpuhan tidur ini adalah jam tidur yang berantakan, stress, dan posisi tidur (terlentang). Selain itu penggunaan obat tertentu juga bisa memicu seseorang mengalami kelumpuhan tidur. Bahkan faktor keturunan juga memiliki andil dalam gangguan tidur ini.

Lalu bagaimana cara menyikapinya?

Ketika kamu mengalami sleep paralysis, cobalah untuk menarik napas secara dalam dan hembuskan kuat-kuat. Lalu, terus paksa tubuh untuk bergerak, agar segera terjaga. Tidak perlu khawatir jika terkena gangguan ini, karena hal tersebut wajar terjadi. Agar di kemudian hari tidak terulang lagi, lakukan hal-hal pencegahan.

Seperti tidur tepat waktu, tidak begadang, olahraga, dan lain sebagainya. Namun, jika tidak kunjung sembuh kamu bisa segera konsultasikan ke dokter supaya mendapat penanganan lebih lanjut.

Berita Terkait

Berita Terkini