Info

Jangan Gunakan Minyak Kelapa Untuk Memasak!

Setop gunakan minyak kelapa untuk memasak ya, ini alasannya.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Masak menggunakan minyak kelapa. (pixabay)
Masak menggunakan minyak kelapa. (pixabay)

Himedik.com - Minyak kelapa sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu karena sejuta manfaat yang dimilikinya. Tak tanggung-tanggung, minyak kelapa bisa digunakan dari ujung kepala hingga kaki.

Selain bermanfaat untuk tubuh, minyak kelapa juga dapat digunakan untuk memasak. Sayangnya, tindakan ini justru berisiko bagi kesehatan.

Dilansir dari situs Dailymail, kebiasaan memasak menggunakan minyak kelapa sebaiknya jangan diteruskan. Pernyataan ini dikeluarkan oleh American Heart Association.

Pasalnya minyak kelapa mengandung lemak jenuh tingkat tinggi atau hampir enam kali lebih tinggi dari minyak zaitun.

Lemak jenuh dianggap tidak sehat karena bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol tinggi berdampak pada peningkatan risiko penyakit jantung.

Tidak hanya itu, penyakit lain seperti stroke dan sirkulasi darah yang buruk juga bisa muncul akibat kolesterol tinggi. Pada umumnya, kadar kolesterol normal berada pada angka 200 mg/dL.

Minyak kelapa. (shutterstock)
Minyak kelapa. (shutterstock)

Kadar kolesterol yang berada pada kisaran 200-239 mg/dL sudah termasuk dalam ambang batas tinggi. Sedangkan, jika jumlahnya berada di atas 239 mg/dL, maka termasuk dalam kolesterol tinggi.

Selain itu, minyak kelapa yang dijual dalam bentuk makanan juga mengandung kadar lemak jenuh yang lebih tinggi daripada lemak babi dan mentega.

Menurut laporan tersebut, minyak kelapa mengandung 82 persen lemak jenuh, sedangkan lemak babi mengandung 39 persen lemak jenuh, lemak daging sapi 50 persen dan mentega 63 persen.

Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan minyak zaitun untuk memasak karena dinilai lebih sehat.

American Heart Association juga merekomendasikan agar membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh yang ditemukan dalam mentega, keju, daging merah dan makanan berbasis hewani lainnya.

Berita Terkait

Berita Terkini