Info

Emotional Eating Melanda, Hentikan dengan Hal Positif

Emotional eating dapat memicu obesitas, segera hentikan kebiasaan ini.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi makan berlebih. (pixabay)
Ilustrasi makan berlebih. (pixabay)

Himedik.com - Ketika emosi sedang meledak-ledak makan adalah bentuk pelampiasan yang paling sering dilakukan. Mulut akan terus mengunyah sampai emosi hilang dan perasaan tenang.

Hati-hati guys, kontrol makanmu karena emotional eating itu tidak baik untuk kesehatan. Bayangkan, kamu tidak sedang lapar tapi makan. Berapa banyak kalori yang masuk? Bisa-bisa obesitas.

Maka dari itu temukan pemicunya, apa yang membuat kamu emosi, stres, atau sedih. Kamu bisa menuliskan dalam sebuah catatan apa saja yang membuat hati dan pikiranmu tak karuan. Karir, uang, atau masalah cinta.

Setelah menemukan pemicunya, alihkan perhatianmu dengan aktivitas lain yang positif. Seperti mendengarkan musik, bermain game, jalan-jalan dengan teman, atau kegiatan lain yang bisa membantumu mencegah makan.

Ilustrasi makanan tinggi kalori. (pixabay/photosforyou)
Ilustrasi makanan tinggi kalori. (pixabay/photosforyou)

Kamu juga bisa melakukan olahraga. Selain membantu mengurangi stres yang kamu rasakan, olahraga juga dapat membantu menurunkan risiko insomnia.

Nah, alih-alih makan makanan pereda stres seperti es krim, cokelat, kue, dan semacamnya yang tinggi kalori, baiknya kamu lampiaskan saja makanmu dengan melahap sayur dan buah. Selain menyehatkan, tingginya serat dalam sayur dan buah akan membuatmu cepat kenyang sehingga makanmu tetap terkontrol.

Terakhir, jangan karena masalah yang kamu alami, membuatmu kecewa, emosi, dan marah berlebihan yang akhirnya membuat diri makan seenaknya. So, hentikan kebiasaan emotional eating ya!

Berita Terkait

Berita Terkini