Info

Sering Lupa? Ini Kiat Mengingat dengan Mudah

Intip yuk gimana caranya.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Ilustrasi lupa. (unsplash)
Ilustrasi lupa. (unsplash)

Himedik.com - Ketika kamu tua secara fisik, otak pun akan mengalami hal yang sama. Fungsi berpikir dan memproses sesuatu menjadi lebih lama. Alhasil, kamu pun sering lupa akan sesuatu.

Perubahan ini bisa membuat seseorang lebih sulit untuk belajar dan mengingat informasi baru dan yang sudah ada. Berikut beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mengingat sesuatu dengan mudah.

1. Simpan barang di tempat yang biasa kamu simpan

Simpan barang-barang kecil seperti gelas, kunci, dan dompet, dalam satu wadah yang setiap hari kamu lihat.

"Pengulangan menemukan barang-barang ini di tempat yang sama memudahkan otak untuk mempelajari pola dan membuat kebiasaan," kata Dr Salinas, seorang ahli saraf yang mengkhususkan diri dalam neurologi perilaku dan neuropsikiatri di Harvard General Hospital yang berafiliasi dengan Harvard.

2. Setel pengingat

Tulis catatan dan tinggalkan di mana kamu akan melihatnya. Misalnya, posting catatan tempel di cermin kamar mandi untuk mengingatkan kamu untuk minum obat atau bertemu teman.

Kamu juga dapat menggunakan alarm di ponsel atau minta seorang teman meneleponmu.

Ilustrasi sering lupa. (iStock)
Ilustrasi sering lupa. (iStock)

3. Terus belajar

Tempatkan dirimu dalam situasi di mana kamu harus secara konsisten belajar dan mengingat informasi baru. Misalnya pekerjaan paruh waktu atau sukarelawan.

Pelajari alat musik, ikuti kelas seni, main catur atau bergabung dengan klub buku. Menantang diri sendiri adalah kuncinya.

4. Ulangi, ulangi dan ulangi

Pengulangan meningkatkan kemungkinanmu untuk merekam informasi. Ulangi dengan keras apa yang kamu dengar, baca, atau pikirkan.

5. Berinteraksi

Penelitian telah menemukan interaksi sosial yang teratur memberikan stimulasi mental. Bercakap-cakap, mendengarkan, dan mengingat semua informasi dapat membantu meningkatkan daya ingat.

Beberapa penelitian menyatakan hanya 10 menit percakapan bisa efektif. "Secara keseluruhan, orang yang lebih terintegrasi secara sosial juga lebih mungkin memiliki otak yang berfungsi lebih sehat dan risiko yang lebih rendah untuk penyakit otak yang berkaitan dengan usia, seperti stroke atau demensia," kata Dr Salinas.

Berita Terkait

Berita Terkini