Info

Selain Batuk, Ini Gejala Lain Asma yang Perlu Kamu Tahu

Simak ulasannya.

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Ilustrasi gejala asma. (Pixabay/sweetlouise)
Ilustrasi gejala asma. (Pixabay/sweetlouise)

Himedik.com - Asma merupakan penyakit paru-paru kronis. Meskipun tidak ada obat untuk kondisi ini, akan lebih baik jika kamu perlu tahu gejalanya.

Melansir dari medicaldaily, penting untuk mengetahui tanda-tanda penyakit ini sehingga kamu dapat mengenali gejala asma sesegera mungkin.

1. Sesak napas bahkan ketika tidak olahraga

Biasanya, olahraga dan aktivitas fisik lainnya dapat membuat kita kehabisan napas karena pengeluaran energi. Namun, orang-orang dengan asma mungkin mengalami sesak napas bahkan selama mereka tidak menggunakan banyak energi, misalnya setelah berjalan atau bahkan ketika duduk.

Alih-alih berolahraga, pasien mungkin menghadapi ini sebagai akibat terpapar iritasi seperti asap tembakau, debu, atau bulu binatang.

Ini akan membuat saluran udara meradang bahkan dalam keadaan istirahat. Pemicu lain yang mungkin termasuk stres emosional, perubahan cuaca, dan obat-obatan tertentu.

2. Batuk yang kerap datang saat tidur

Menurut National Sleep Foundation, batuk dan mengi terkait asma cenderung memburuk di malam hari. Jika kamu terbangun karena gejala-gejala ini, kamu mungkin mengalami asma nokturnal atau asma malam hari.

Berada dalam posisi berbaring atau adanya pemicu di kamar tidur (misalnya, jika kamu tidur di dekat anjing peliharaan atau kucing) mungkin juga menjadi faktor.

3. Rasa kencang di dada

Merasa sesak di dada bisa menunjukkan sejumlah masalah, seperti refluks asam, serangan jantung atau asma. Dalam satu survei, rasa kencang di dada dilaporkan sebagai gejala oleh 91 persen pasien asma.

"Jika kamu mengambil napas yang sangat dalam dan kemudian mencoba mengambilnya lagi, dada akan terasa kencang. Seperti itulah rasanya ketika kamu menderita asma karena udara terperangkap di sana," jelas Raymond Casciari, seorang ahli paru di Rumah Sakit  St . Joseph di Orange, California.

4. Kulit berwarna kebiruan

Jika kamu melihat perubahan warna pada kulit, kemungkinan penyebabnya adalah sianosis. Ini berarti tidak ada cukup oksigen dalam darah, yang menyebabkan kulit berubah menjadi merah kebiru-biruan.

Ini dianggap sebagai tanda asma yang parah, tidak diobati atau serangan yang sangat intens. Para ahli merekomendasikan untuk mencari perhatian medis segera, terutama jika ini disertai dengan gejala lain seperti sesak napas.

Seperti dicatat oleh Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, ini lebih mudah dideteksi bagi orang-orang dengan warna kulit lebih terang.

Orang yang berkulit gelap mungkin lebih mudah mendeteksi sianosis dengan memperhatikan rona kebiruan pada kuku atau selaput lendir yaitu bagian-bagian seperti bibir, gusi dan area mata.

Berita Terkait

Berita Terkini