Himedik.com - Bertentangan dengan anggapan tentang minum kopi secara berlebihan itu tak baik untuk kesehatan, sebuah studi justru mengatakan, mengonsumsi kopi bisa bikin panjang umur.
Dilansir Suara.com dari Medical Daily, temuan yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association ini menemukan konsumsi yang disarankan adalah 3-8 cangkir sehari.
Baca Juga
Jelang Puasa Ramadan 2019, Ketahui Efek Samping Kurma pada Tubuh
Perubahan pada Kuku Bisa Jadi Tanda Kondisi Kesehatan, Cek Sekarang!
Coba Sekarang, Peneliti Ungkap Seledri Mampu Atasi dan Cegah Asam Urat!
Kamu Harus Tahu! 3 Makanan Ini Bisa Cegah Kanker Payudara
Waspada! Kesalahan Saat Sahur dan Berbuka Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan
Tak cuma bikin panjang umur, penelitian juga mengungkap konsumsi kopi dalam jumlah banyak juga dapat meningkatkan kelembapan kulit, membuat tubuh lebih terjaga dan membantu Anda dalam mempertahankan pandangan yang positif.
Untuk mengarah pada temuan ini peneliti menganalisis peminum kopi berusia 38 hingga 73 tahun di Inggris untuk mendapatkan gambaran bagaimana tubuh menyerap kafein dan apakah hal itu dapat meningkatkan risiko kematian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang minum satu hingga delapan cangkir kopi bubuk, instan dan tanpa kafein lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal lebih awal daripada orang yang tidak doyan kopi.
"Mereka yang juga minum 8 cangkir kopi per hari berisiko lebih rendah terkena rosacea yang merupakan masalah kulit yang umum dialami orang. Alasannya kafein dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh," bunyi studi tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk menengahi anggapan bahwa konsumsi kopi dapat menyebabkan beberapa kanker dan penyakit kardiovaskular. Selain itu peneliti juga ingin membuktikan bahwa orang yang doyan mengonsumsi kopi cenderung lebih fokus dalam mengerjakan tugas dibandingkan mereka yang tidak menyeruput kopi sama sekali.
"Dengan demikian, kopi tidak hanya meningkatkan harapan hidup, memperbaiki kesehatan kulit, meningkatkan metabolisme dan kewaspadaan, tapi juga dapat memancarkan sikap positif," tandas peneliti.
(Suara.com/Firsta Nodia)