Info

Bagaimana Bau Mulut Bisa Menjadi Tanda Awal Penyakit Jantung?

Meski tidak secara langsung, bau mulut bisa mengindikasikan seseorang menderita penyakit jantung.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Ilustrasi bau mulut. (shutterstock)
Ilustrasi bau mulut. (shutterstock)

Himedik.com - Serangan jantung merupakan kondisi medis serius yang membutuhkan perawatan dengan segera. Berdasarkan NHS Inggris, kondisi ini disebabkan oleh kurangnya darah yang mencapai jantung. Tanpa cukup darah, jantung bisa rusak parah dan bahkan bisa mengancam jiwa.

Menurut Adam Taylor, seorang Direktur Pusat Pembelajaran Anatomi Klinis & Dosen Senior bidang Anatomi di Universitas Lancaster, bau mulut bisa menjadi salah satu tanda paling awal dari penyakit jantung koroner.

Bau mulut akan muncul sebagai tanda peringatan awal saat seseorang menderita sakit gusi. Sedangkan penyakit gusi adalah indikator penyakit jantung.

"Sayangnya, tanda pertama yang dimiliki banyak orang ketika jantung mereka tidak berfungsi dengan baik adalah saat mereka mengalami serangan jantung,” tulisnya di The Conversation, yang dikutip oleh Express UK.

Serangan jantung merupakan gejala penyakit jantung. Penyakit jantung disebabkan oleh gumpalan lemak yang menghalangi suplai darah di arteri koroner.

Taylor menjelaskan, kesehatan mulut bisa menjadi prediktor yang baik tentang kesehatan jantung seseorang.

"Mulutnya penuh bakteri, baik dan buruk. Bakteri 'jahat' dapat memasuki aliran darah dari mulut dan menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular."

"Studi telah menunjukkan bahwa kehilangan gigi dan gusi yang meradang (periodontitis) adalah penanda penyakit jantung," sambungnya.

Tanda-tanda peringatan dari kondisi periodontitis lainnya, termasuk memiliki gusi merah atau bengkak serta pendarahan setelah menyikat gigi.

Ketika kondisi ini berkembang, ini dapat menyebabkan bau mulut, rasa tidak enak di mulut.

Inilah mengapa jika sudah melihat tanda-tanda ini, seseorang harus segera memeriksakannya ke dokter agar segera terdiagnosis.

Tanda-tanda lain yang lebih umum dari serangan jantung termasuk nyeri dada yang parah, nyeri yang menjalar di lengan, dan tiba-tiba merasa sangat pusing.

Tetapi, Anda dapat menurunkan risiko serangan jantung dengan melakukan sedikit perubahan pola makan atau gaya hidup.

Makan makanan yang sehat dan seimbang akan menurunkan kemungkinan timbunan lemak di arteri, yang merupakan faktor risiko serangan jantung.

Penting juga untuk membatasi jumlah garam dalam makanan Anda. Garam meningkatkan tekanan darah, yang juga meningkatkan kemungkinan serangan jantung.

Berita Terkait

Berita Terkini