Info

Pakai Cat Kuku Lebih, Ini Dampak Bahayanya yang Akan Terjadi dalam 10 Jam

Penelitian menemukan bahwa pengguaan cat kuku akan memberikan dampak bahaya pada tubuh jika lebih dari 10 jam dan itu produk murahan.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi cat kuku (Pixabay/angeljana_)
Ilustrasi cat kuku (Pixabay/angeljana_)

Himedik.com - Saat ini sudah banyak produk cat kuku dan perawatan kuku yang menawarkan harga murah agar banyak peminat. Sayangnya, perawatan kecantikan kuku ini justru memberikan dampak buruk pada tubuh setelah beberapa jam.

Kita memang tak bisa memungkiri banyak sekali wanita yang suka perawatan kecantikan kuku untuk menyempurnakan penampilan. Apalagi banyak penawaran murah meriah yang tidak terlalu menguras kantong.

Ada yang senang mengganti cat kuku seminggu sekali, ada pula yang melakukannya sebulan sekali. Tetapi,  penggunaan cat kuku ini akan menimbulkan dampak bahaya pada tubuh setelah 10 jam.

Dalam sebuah penelitian yang dilansir dari Healthy Life Tricks melibatkan 24 wanita yang sering menggunakan cat kuku untuk mencari dampaknya pada tubuh.

Para peneliti menemukan cat kuku yang digunakan masing-masing orang mengandung zat triphylphospate. Lalu, wanita ini juga mengalami gejala klasik paparan bahan kimia setelah 10 jam menggunakan cat kuku.

Ternyata, hampir semua perusahaan cat kuku menggunakan zat ini dan tambahan zat lainnya yang sama-sama berbahaya. Adapun 3 zat berbahaya dalam cat kuku berikut ini.

1. Toluene

Zat ini berfungsi sebagai pelarut yang membuat kuku Anda terlihat mengkilap dan cantik. Tetapi, zat toluene dalam cat kuku ini bisa memengaruhi sistem saraf dan reproduksi pusat.

Sehingga konsekuensi menggunakan cat kuku berkualitas rendah dengan kandungan zat toluene bisa sakit kepala, kelemahan, pusing dan mual.

Warna cat kuku favorit. (Unsplash)
Warna cat kuku favorit. (Unsplash)

2. Formaldehyde

Zat lain dalam cat kuku yang bisa memengaruhi tubuh yakni formaldehyde, gas tidak berwarna yang  membuat kandungan minyak dalam cat kuku bertahan lama.

Zat dalam cat kuku ini bisa menyebabkan dermatitis atau luka bakar kimia. Pada kasus yang lebih parah bisa menyebabkan masalah detak jantung, kejang, dan kanker.

3. Dibutyl Phthalate

Dibutyl phthalate adalah zat dalam cat kuku yang memberikan bau harum seperti parfum. Kandungan zat ini bisa menyebabkan masalah endokrin, ginekologi dan saluran pernapasan.

Banyak spesialis yang merekomendasikan untuk menggunakan cat kuku ramah lingkungan dan tidak mengandung zat berbahaya tersebut.

Ahli juga menyarankan untuk menghindari cat kuku murah meriah demi menjaga kuku tetap bersih tanpa noda dan jangan lupa memakai pelembap kuku sebelum mengoleskannya.

Berita Terkait

Berita Terkini