Info

Jangan Gampang Percaya, Dokter Reisa Ungkap 5 Mitos Virus Corona Wuhan!

Mitos virus corona Wuhan dengan cepat menyebar di media sosial.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Dr. Reisa Broto Asmoro. (Suara.com)
Dr. Reisa Broto Asmoro. (Suara.com)

Himedik.com - Terus bertambahnya jumlah korban meninggal akibat virus corona semakin meresahkan masyarakat. Apalagi banyak informasi mengenai penyebaran virus corona yang tidak akurat beredar di kalangan masyarakat.

Salah satunya, sejumlah orang mulai khawatir bersentuhan dengan hewan jenis apapun karena tidak ingin tertular virus corona.

Pastinya semua informasi tentang virus corona ini tidak semuanya benar. Dokter Reisa Broto Asmoro pun turut menjelaskan mengenai mitos seputar virus corona melalui channel YouTube miliknya.

1. Mitos: Virus corona Wuhan bisa ditularkan melalui peliharaan

Menurut Reisa Broto, virus corona memang diduga disebabkan oleh kelelawar atau ular. Tapi bukan berarti semua hewan bisa menularkan penyakit ini.

Sejauh ini, WHO belum menemukan bukti hewan peliharaan seperti kucing dan anjing bisa menularkan virus corona.

Tapi, sebaiknya berhati-hati dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air setelah menyentuh hewan peliharaan.

Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/1). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]
Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/1). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]

2. Mitos: Virus corona bisa menular dari barang yang diimpor atau dikirim dari China

Virus hanya bisa hidup di sel yang hidup. Maka dari itu, virus tidak akan hidup di benda yang tidak memiliki sel hidup.

Jadi, sangat tidak mungkin kalau virus corona ditularkan melalui benda mati, barang-barang yang dibuat atau dikirim dari China. Apalagi pengirimannya bisa memakan waktu berminggu-minggu

Tapi, lebih baik Anda membersihkan barang-barang yang dikirim dari China sebelum menggunakannya. Misalnya, barang tersebut berupa pakaian. Maka Anda perlu mencucinya sebelum digunakan, karena mungkin saja ada virus atau bakteri lain yang terbawa juga, tapi bukan virus corona.

3. Mitos: Virus corona hanya menyerang lansia

Hampir seluruh kematian akibat virus corona terjadi pada lansia. Tetapi, bukan berarti hanya lansia atau anak-anak dengan daya tahan tubuh lemah yang bisa terinfeksi virus corona.

Semua orang bisa terinfeksi virus corona. Apalagi orang dengan penyakit bawaan asma, diabetes dan jantung akan lebih berisiko mengalami kefatalan akibat infeksi virus corona.

Dalam kasus ini, kebanyakan pasien meninggal akibat virus corona juga memiliki penyakit bawaan yang memicu kefatalan.

Warga di Kota Wuhan tergeletak di jalanan diduga tewas karena virus corona, foto diambil pada Kamis (30/1/2020). (Foto: AFP / Hector Retamal)
Warga di Kota Wuhan tergeletak di jalanan diduga tewas karena virus corona, foto diambil pada Kamis (30/1/2020). (Foto: AFP / Hector Retamal)

4. Mitos: Virus corona bisa disembuhkan dengan antibiotik

Virus corona Wuhan memiliki gejala seperti pneumonia. Tetapi, virus corona ini tidak bisa ditangani hanya dengan minum antibiotik untuk pneumonia.

Antibiotik digunakan untuk mengobati bakteri. Sedangkan, virus corona yang disebabkan oleh virus ini membutuhkan antivirus.

Tapi, biasanya petugas medis memberikan antibiotik pada pasien yang rawat inap untuk mencegah bakteri lain di rumah sakit menyerang jaringan tubuh pasien.

5. Mitos: Virus corona tidak ada obatnya sehingga pasti menyebabkan kefatalan

Sejauh ini belum ada obat untuk mengatasi virus corona. Tetapi, penanganan medis yang tepat untuk mengendalikan gejalanya bisa mengurangi risiko komplikasi.

Asalkan, deteksi virus corona tidak terlambat, ditangani tepat sejak awal, pasien memiliki daya tahan tubuh yang baik dan tidak memiliki penyakit bawaaan.

Berita Terkait

Berita Terkini