Info

Kebanjiran Pasien, Kota di Ekuador Meninggalkan Mayat Covid-19 di Jalan?

Pandemi Covid-19 telah membebani Guayaquil, kota tersibuk di Ekuador, hingga membuat mayat akibat pandemi dibiarkan di jalan.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Fita Nofiana

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Walikota Guayaquil, Cynthia Viteri dengan putus asa meminta bantuan dari pemerintah nasional dalam sebuah video yang diunggah ke akun Twitter miliknya.

"Apa yang terjadi dalam sistem kesehatan masyarakat negara? Mereka tidak mengambil orang mati dari rumah, mereka meninggalkan mayat di trotoar, mereka jatuh di depan rumah sakit. Tak ada yang mau mengambilnya," katanya.

Ia menambahkan, "Kita perlu tahu penyebab orang meninggal di rumah mereka."

Dengan rumah sakit yang sudah kelebihan kapasitas, beberapa orang mengalami kritis ketika mereka menunggu perawatan medis. Seorang wanita Guayaquil meninggal di kursi roda di rumah sakit sambil menunggu untuk mendapat perawatan di ruang gawat darurat.

Pada Jumat (3/4/2020) pekan kemarin, Departemen Nasional Risiko dan Departemen Manajemen Darurat Ekuador melaporkan 3.368 kasus virus corona dengan 145. Sementara 102 kematian itu terdaftar di provinsi Guayas, tempat Guayaquil berada.

Wated, kepala satuan tugas, mengatakan bahwa para ahli memperkirakan antara 2.500 dan 3.500 kematian dalam beberapa bulan mendatang di Guaya.

Beberapa kontainer telah tiba di Guayaquil untuk difungsikan sebagai kamar mayat sementara. Pihak berwenang mengatakan mereka berencana menciptakan ruang bagi pemakaman yang lebih layak.

Tetapi sekarang, beberapa orang yang tinggal di Guayaquil tetap terjebak dalam mimpi buruk. Mereka bahkan tak bisa meratapi kematian orang yang mereka cintai, bahkan melalui penguburan yang layak.

Berita Terkait

Berita Terkini