Info

DERU UGM Lakukan Penyuluhan Covid-19 ke Desa-Desa di Yogyakarta

Sebagian masyarakat memiliki pemahaman keliru akibat asupan informasi virus corona dari media sosial.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Penerapan lockdown di desa (Tiwtter)
Penerapan lockdown di desa (Tiwtter)

Himedik.com - Dalam masa pandemi seperti ini, masyarakat perlu diedukasi mengenai informasi seputar virus corona secara benar. Berangkat dari keresahan itu, tim Disaster Response Unit (DERU) Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM memberikan penyuluhan Covid-19 kepada sejumlah desa di wilayah DIY dan sekitarnya.

"Kami melihat beberapa waktu terakhir ada kegaduhan, banyak kampung mulai melakukan lockdown. Lockdown itu kan bentuk partisipasi dari masyarakat, jadi sebenarnya semangatnya ada tapi pengetahuannya mungkin masih kurang," ucap Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Irfan Dwidya Prijambada, dalam rilis yang diterima Suara.com.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Irfan mengatakan masyarakat Yogyakarta sebenarnya adalah masyarakat yang tangguh.

Ia mencontohkan bagaimana usai bencana gempa bumi 2006 silam Yogyakarta bisa bangkit secara cepat karena masyarakat memiliki inisiatif untuk bersama-sama terlibat menangani bencana.

"Saat bencana Merapi pun orang-orang sangat aktif membantu satu dengan yang lain. Kami berpikir bahwa masyarakat ini harus digerakkan," imbuhnya.

pertemuan di UGM (dok. UGM)
Penyuluhan di Desa Sumberharjo Prambanan (dok. UGM)

Penyuluhan pun telah dilakukan, salah satunya di Desa Sumberharjo Prambanan. Di sana, Tim DPkM memaparkan informasi terkait penyebaran Covid-19, termasuk gejala yang perlu diwaspadai, serta langkah pencegahan yang perlu dilakukan setiap keluarga.

Menurutnya, sebagian masyarakat selama ini memiliki pemahaman yang keliru akibat asupan informasi dari media sosial. Itulah mengapa banyak langkah pencegahan yang diambil masyarakat juga dinilai kurang tepat.

"Misalnya ada yang lihat di Youtube ada polisi yang menyemprot jalanan, lalu mereka ikut menyemprot jalan. Padahal ini bukan seperti demam berdarah yang harus dilakukan fogging," kata Irfan.

Penyuluhan ini menurut Irfan dapat membuat masyarakat mampu memiliah infromasi dan dapat mengambil langkah secara tepat tanpa menjadi panik.

“Ini adalah sesuatu yang baik, bahwa masyarakat berusaha untuk belajar dan mencari informasi,” ucapnya.

UGM juga telah menyiapkan 60 mahasiswa, 28 di antaranya mahasiswa FKKMK, untuk terlibat dalam kegiatan penyuluhan.

Berita Terkait

Berita Terkini