Info

Keamanan Dipertanyakan, Vaksin RNA untuk Covid-19 dalam Tahap Uji Coba

Banyak ahli sangsi dengan keamanan vaksin RNA untuk Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi vaksin Covid-19 (Pixabay)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Pixabay)

Himedik.com - Banyak peneliti tengah mengembangkan vaksin Covid-19, dan mereka juga menggunakan berbagai metode berbeda. Para ilmuwan di Inggris, Jerman, China dan Amerika Serikat sedang menggunakan metode menjanjikan, tetapi sayangnya belum terbukti.

Generasi baru teknologi vaksin ini melibatkan pengguaan potongan kecil kode etik genetik, yang disebut messenger RNA, untuk memicu sistem kekebalan tubuh. Ini hanya disetujui untuk digunakan setelah pandemi Covid-19.

Sekarang, dilansir The Health Site, percobaan vaksin RNA memimpin 'perlombaan pengembangan' vaksin Covid-19 secara global. Beberapa pengembang yang menggunakan teknik ini bahkan mengklaim akan merilis vaksin Covid-19 potensial pada akhir tahun.

Vaksin RNA yang mungkin berhasil menjadi vaksin Covid-19 kemungkinan lebih murah, lebih mudah dan lebih cepat untuk diproduksi dalam skala besar.

Tetapi yang mengkhawatirkan, vaksin ini belum pernah diuji di dunia nyata, dan itulah alasan mengapa beberapa ahli tidak yakin tentang kemanjurannya.

Dari 150 lebih calon vaksin Covid-19, lima tim peneliti mengembangkan vaksin RNA. Mereka yaitu peneliti di Imperial College London, People’s Liberation Army Academy of Military Sciences di Cina, dan tiga perusahaan farmasi multinasional, Pfizer, Moderna dan CureVac di Amerika Serikat.

Uji coba AS terhadap vaksin RNA potensial pertama diperkirakan akan memasuki fase ketiga, yakni uji coba manusia, pada bulan ini. Tujuannya menentukan seberapa baik vaksin melindungi pasien terhadap infeksi dan penyakit.

Masalah keamanan

Tujuan dari sebuah vaksin adalah 'mengajarkan' sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menetralkan virus corona yang memasuki tubuh.

Teknologi yang lebih baru melibatkan penggunaan bahan genetik seperti RNA atau DNA untuk mengubah sel-sel tubuh menjadi pabrik vaksin mini.

Ilustrasi vaksin (pixabay.com)
Ilustrasi vaksin (pixabay.com)

Metode baru ini memungkinkan para ilmuwan untuk mulai merancang calon vaksin di komputer segera setelah urutan genetik diinformasikan oleh para peneliti di China, pada 10 Januari lalu, serta memulai jejaknya dalam waktu singkat.

Sementara gagasan menyebarkan RNA untuk memerangi penyakit menular telah menarik perhatian para ilmuwan selama bertahun-tahun, gagasan itu tidak pernah bergerak melampaui tahap eksperimental.

Peneliti melihat teknologi RNA menjanjikan, tetapi masih ada pertanyaan tentang keamanannya, mengingat kurangnya bukti dalam penggunaannya untuk populasi besar manusia. Hal lainnya, tidak yakin berapa lama itu akan bertahan karena vaksin RNA adalah teknologi baru.

Berita Terkait

Berita Terkini