Info

Meski Sudah Sembuh, Pasien Masih Bisa Alami Gejala Covid-19 hingga 100 Hari

Banyak pasien virus corona Covid-19 yang sembuh tapi masih menderita gejalanya hingga 100 hari ke depan.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi rumah sakit Covid-19, pasien virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi rumah sakit Covid-19, pasien virus corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Pasien yang sembuh dari virus corona Covid-19 masih bisa mengalami sejumlah gejalanya hingga berbulan-bulan ke depan. Gejala Covid-19 ini termasuk kelelahan, sesak napas hingga pelupa.

Kondisi ini biasanya dialami lebih dari 100 hari setelah terinfeksi virus corona. Mereka merasa kondisinya kembali tidak normal setelah sembuh dari virus.

Louise Nicholls, dari Litherland di Liverpool adalah salah satu orang yang mengalami gejala aneh setelah sembuh dari virus corona Covid-19.

Louise mulai mengalami gejala virus corona Covid-19 pada awal April 2020. Saat itu ia segera mencari bantuan medis setelah menderita sejumlah gangguan pernapasan.

Sebelum jatuh sakit, kondisi kesehatan wanita 32 tahun itu sangat baik. Ia juga sering olahraga angkat beban 3 kali seminggu dan menunggang kuda.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

"Aku sedang mencoba melakukan latihan dan aku benar-benar kehabisan napas. Kondisiku terasa semakin menburuk setiap hari. Dada saya mulai terasa sesak dan terbakar," kata Louise dikutip dari Mirror UK.

Louise mengaku tidak mengalami gejala batuk atau demam sebagai tanda umum virus corona Covid-19. Tapi, Louise mengalami sesak napas dan keringat malam yang selalu membuatnya terbangun.

Ketika gejalanya memburuk, Louise sempat menghubungi dokter untuk memastikan itu gejala virus corona Covid-19 atau tidak.

"Dokter saya mengatakan itu seperti gejala virus corona. Tetapi, doker berusaha meyakinkan kalau aku bisa mengatasinya dalam beberapa minggu karena masih muda dan bugar," tuturnya.

Tetapi, napas Louise masih terus memburuk dan membutuhkan inhaler steroid untuk membantu pernapasannya sampai sekarang. Padahal Louise tidak menderita asma.

Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)

Tak hanya itu, Louise juga mengalami kesulitan memejamkan mata untuk tidur, karena tubuhnya kesulitan bernapas. Kondisi ini membuatnya terus begadang sampai jam 4 pagi.

Karena itulah Louise berusaha menghubungi layanan darurat medis dan diberi tablet steroid untuk menurunkan peradangannya.

Meskipun kondisi Louise sudah jauh membaik, tapi ia masih terus berjuang mempertahankan napasnya menggunakan inhaler.

"Saya merasa jauh lebih baik, tapi saya tidak bisa terlalu memaksakan diri. Saya hanya bisa berjalan jarak dekat dan tidak bisa melakukan olahraga seperti sebelumnya," jelasnya.

Selain Louise, banyak pasien virus corona yang menderita kondisi serupa selama terinfeksi virus corona. Profesor Paul Garner telah menderita gejala virus corona Covid-19 selama 100 hari setelah tertular virus.

Ahli epidemiologi Fakultas Kedokteran Tropis Liverpool itu, mengatakan kondisinya lebih bugar dan sehat sebelum tertular virus corona. Karena, ia sering melakukan yoga dan lari selama 30 hingga 40 km seminggu.

"Ini adalah kondisi yang membingungkan, sungguh. Ada orang yang sembuh dari infeksi ini dan semua orang agak berbeda efek sampingnya," kata Paul.

Berita Terkait

Berita Terkini