Info

Baru, Ruam Mulut Ditemukan sebagai Gejala Covid-19!

Sebuah studi baru menyatakan bahwa ruam mulut juga bisa menjadi salah satu gejala Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi menutup mulut - (Pixabay/Deedee86)
Ilustrasi menutup mulut - (Pixabay/Deedee86)

Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan, bahwa ada tanda baru dari beberapa pasien di rumah sakit, di mana menandakan adanya ruam mulut atau yang disebut dengan enanthem.

Sebagai panyakit baru, Covid-19 masih terus mengembangkan dirinya, termasuk gejala yang semakin beragam. Umumnya, gejala Covid-19 yang muncul adalah demam, sesak napas, hilang indra penciuman dan perasa, serta lainnya.

Dilansir dari Medical Xpress, dokter di Spanyol melaporkan bahwa ruam di bagian dalam mulut juga terjadi dalam beberapa kasus.

Ruam di mulut secara klinis dikenal sebagai enanthem. Menurut ahli kulit di Amerika Serikat, ruam mulut yang menjadi gejala Covid-19 sudah tidak mengherankan lagi baginya. 

"Enanthem adalah ruam kecil di selaput lendir," jelas Dr. Michele Green, yang berpraktik di Lenox Hill Hospital di New York, AS.

"Ini sangat umum pada pasien dengan infeksi virus seperti cacar air dan penyakit tangan, kaki dan mulut. Ini adalah karakteristik dari banyak virus yang memengaruhi selaput lendir," imbuhnya.

Ilustrasi kesehatan mulut. (Shutterstock)
Ilustrasi kesehatan mulut. (Shutterstock)


Sebuah studi dari tim peneliti Spanyol ini baru diterbitkan pada 15 Juli di JAMA Dermatology. Para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Juan Jimenez-Cauhe dari Rumah Sakit Universitas Ramon y Cajal di Madrid. Mereka memeriksa 21 pasien yang didiagnosis pada awal April dengan Covid-19 dan terkait dengan ruam kulit.

Dari pasien-pasien ini, enam pasien (29 persen) memiliki enanthem di bagian dalam mulut mereka. Usia pasien yang terkena berkisar antara 40 hingga 69. Empat dari enam pasien tersebut adalah perempuan.

Ruam mulut muncul di mana saja dari dua hari sebelum timbulnya gejala Covid-19 lainnya hingga 24 hari setelahnya, dengan waktu rata-rata sekitar 12 hari setelah timbulnya gejala.

Dalam kebanyakan kasus, enanthem tampaknya tidak terikat pada obat apapun yang diminum pasien. Hal ini semakin memperkuat anggapan bahwa ruam mulut adalah penyakit dengan virus corona Covid-19 yang menyebabkan bintik-bintik kemerahan muncul di mulut.

Para peneliti belum bisa memastikan sejauh mana gejala ini akan menyebar. "Ini karena masalah keamanan, banyak pasien suspect atau konfirmasi Covid-19 tidak diperiksa rongga mulutnya," catat kelompok Jimenez-Cauhe.

Berita Terkait

Berita Terkini