Info

Hindari Kecanduan Nonton Video Porno, Bisa Kurangi Kepuasan Seksual!

Sebanyak 252 pria dan perempuan heteroseksual dilibatkan dalam survei untuk memperkirakan kesejahteraan mental, kepuasan tubuh, sikap seksis terhadap laki-laki, sikap seksis terhadap laki-laki dan kepuasan seksual.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi berhubungan intim - (Shutterstock)
Ilustrasi berhubungan intim - (Shutterstock)

Hasil pertama menunjukkan 79 peserta peserta telah menggunakan oSEM dalam tiga bulan terakhir. Sementara itu, 85 persen responden menggunakan oSEM seumur hidup mereka. Sebanyak 80 persen orang melaporkan bahwa mereka percaya jenis kelamin yang digambarkan dalam oSEM "tidak realistis" atau "agak tidak realistis".

Hasil ini juga mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan oSEM dan kesehatan mental. kepuasan tubuh, kepuasan seksual atau seksisme.

Selain itu, analisis juga tidak menemukan bukti untuk peran mediasi persepsi realisme dalam korelasi antara penggunaan oSEM dan hasil yang disebutkan.

Para peneliti mengatakan, "Hasil ini bisa dibilang memberikan beberapa bukti bahwa korelasi penggunaan oSEM normatif mungkin tidak meresap atau signifikan seperti yang diyakini beberapa literatur. Dalam sampel kami, ada sedikit hubungan antara penggunaan oSEM dan evaluasi penting diri (dalam hal kepuasan seksual dan tubuh, dan kesejahteraan mental) atau orang lain (dalam hal sikap seksis), meskipun ada kaitannya. "

Posisi seks T-Bone bisa panaskan kamar tidur Anda. (Shutterstock)
Ilustrasi berhubungan seks. (Shutterstock)

Batasan dari penelitian ini adalah bahwa sampel akhirnya tidak memasukkan orang dewasa dengan jenis kelamin atau identitas seksual lainnya. Saran dari para peneliti mengatakan bahwa studi di masa depan harus memasukkan keragaman dalam kelompok gender untuk menawarkan visi studi yang lebih jelas.

Melanjutkan untuk memahami penggunaan dan pengaruh positif oSEM melalui penelitian dapat semakin menantang wacana budaya yang berfokus pada bahaya, dan berpotensi berkontribusi pada kehidupan seks yang lebih sehat dan lebih memuaskan.

"Jika bukti menunjukkan bahwa rangsangan ini tidak berbahaya secara inheren/tanpa syarat, mungkin ada lebih banyak ruang untuk mengeksplorasi aplikasi menguntungkan yang potensial atau penggunaan tambahan dalam pengaturan klinis," penulis menyarankan implikasi untuk temuan mereka.

(Suara.com/Bimo Aria Fundrika)

Berita Terkait

Berita Terkini