Info

Sering Lapar Tengah Malam? Cek 10 Kemungkinan Penyebabnya!

Ada banyak alasan mengapa bisa terbangun dan merasa lapar tengah malam. Seringkali itu dikaitkan dengan gaya hidup.

Yasinta Rahmawati

Ngemil tengah malam. (unsplash)
Ngemil tengah malam. (unsplash)

8. Sindrom makan malam (NES)

NES merupakan kelainan pola makan yang menyebabkan kurang nafsu makan di pagi hari tetapi dorongan untuk makan di malam hari lebih tinggi.

Tidak banyak yang diketahui tentang apa yang menyebabkan sindrom makan malam, tetapi para ilmuwan berspekulasi bahwa itu ada hubungannya dengan tingkat melatonin yang lebih rendah di malam hari.

Orang dengan kondisi ini juga memiliki leptin yang lebih rendah, yang merupakan penekan nafsu makan alami tubuh dan masalah lain dengan sistem respons stres tubuh.

NES tidak selalu dikenali oleh dokter dan tidak ada pilihan pengobatan khusus.

9. Kehamilan

Banyak wanita mengalami kenaikan nafsu makan selama kehamilan. Bangun dengan rasa lapar kemungkinan besar bukan alasan untuk khawatir, tetapi Anda harus memastikan makan larut malam tidak membuat berat badan naik terlalu banyak.

Makanlah makan malam yang sehat dan jangan tidur dalam keadaan lapar.

Camilan berprotein tinggi atau segelas susu hangat dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang malam.

Rasa lapar pada malam hari saat hamil bisa jadi merupakan gejala diabetes gestasional, yaitu peningkatan gula darah saat hamil.

10. Kondisi kesehatan lainnya

Beberapa kondisi kesehatan dapat berdampak besar pada nafsu makan, terutama gangguan metabolisme.

Obesitas, diabetes, dan hipertiroidisme diketahui menyebabkan masalah dengan pengendalian nafsu makan.

Diabetes menyebabkan kesulitan mengatur kadar gula darah. Pada diabetes tipe 2 misalnya, sel tidak merespons insulin dan gula beredar di dalam darah.

Akibatnya tubuh tidak pernah mendapatkan energi yang dibutuhkannya dan terus merasa lapar.

Sedangkan obesitas juga dapat membuat tubuh lebih sulit menggunakan insulin dan mengontrol kadar gula darah.

Nafsu makan yang meningkat juga merupakan salah satu gejala hipertiroidisme yang paling umum, yang terjadi ketika tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tetraiodothyronine (T4) dan triiodothyronine (T3).

(Suara.com/Lilis Varwati)

Berita Terkait

Berita Terkini