Info

Waduh, 3 Kebiasaan ini Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi Ulang Virus Corona

Penelitian memaparkan 3 kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko infeksi ulang virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Himedik.com - Cukup banyak kasus pasien virus corona Covid-19 yang mengalami infeksi ulang atau reinfeksi. Karena itu, melindungi diri dari virus corona Covid-19 sangatlah diperlukan sebelum vaksin tersedia.

Meskipun pasien virus corona Covid-19 yang pulih bisa mendapatkan antibodi pasca infeksi. Tapi, para ahli tidak benar-benar tahu lamanya antibodi itu bertahan.

Faktanya dilansir dari Times of India, gagal mengambil langkah-langkah pencegahan sederhana bisa semakin meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus corona. Dewan Riset Medis India (ICMR) juga telah memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan tidak menganggap remeh pemulihan.

Meski hanya ada sedikit bukti klinis tentang orang yang mengalami infeksi ulang virus corona Covid-19, para ilmuwan menyarankan bahwa ada banyak arti dari apa yang dimaksud dengan infeksi ulang.

Penyebab infeksi ulang ini ada kemungkinan viral load dalam tubuh yang berkurang setelah seseorang sembuh dari virus corona Covid-19.

Ilustrasi pasien (Unsplash)
Ilustrasi pasien (Unsplash)

Dalam beberapa kasus, pasien yang pulih terus memiliki viral load rendah di dalam tubuh. Sehingga, kondisi ini membuat mereka cenderung menunjukkan gejala dan reinfeksi virus corona Covid-19.

1. Antibodi tidak melindungi tubuh dalam waktu lama

Walaupun seseorang benar-benar mengembangkan antibodi virus corona setelah sembuh, tapi antibodi ini mungkin tidak akan memberikan kekebalan seumur hidup.

Penelitian yang sudah ada sebelumnya telah menunjukkan bahwa antibodi bisa mulai berkurang pada pasien yang sembuh antara 3-9 minggu setelah pemulihan.

ICMR membutuhkan waktu 100 hari sebagai batas waktu. Setelah itu, jumlah antibodi mulai habis ke titik terendah. Bahkan bisa juga tidak semua pasien sembuh dari virus corona mengembangkan jumlah antibodi yang sama.

Bila lebih ringan infeksinya, maka lebih sedikit respons antibodi tubuh. Karena itu, sangat penting untuk menjaga diri Anda tetap terlindungi dan mengikuti jumlah tindakan pencegahan yang sama, seperti yang Anda lakukan sebelumnya.

2. Tidak memakai masker

Pakai masker tidak hanya membuat perasaan nyaman, tetapi juga membantu melindungi dari kuman dan virus yang keluar dari tetesan cairan pernapasannya. Bahkan cuci masker secara rutin tidak hanya melindungi tubuh dari gangguan pernapasan, tapi juga infeksi pernapasan umum selama berbulan-bulan di musim dingin.

Aturan yang sama juga berlaku dalam menerapkan jarak sosial dan desinfeksi berkala. Setelah Anda dinyatakan negatif virus corona Covid-19, jangan biarkan orang di luar rumah terpapar setidaknya selama 10 hari.

3. Tidak mengikuti jalannya pengobatan

Kebanyakan orang mengabaikan kondisinya setelah pulih dari virus corona Covid-19. Padahal mereka perlu mengambil tindakan berupa langkah-langkah untuk membantu memperkuat kekebalan tubuh.

Jika Anda sudah disarankan untuk menjalani pengobatan khusus, maka jalanilah. Konsumsi multivitamin dan suplemen mungkin bisa membantu mendukung fungsi vital tubuh.

 

Berita Terkait

Berita Terkini