Info

Pembekuan Darah Usai Vaksin AstraZeneca, 3 Kelompok Ini Berisiko Tinggi!

Beberapa orang lebih berisiko tinggi mengalami pembekuan darah setelah suntik vaksin AstraZeneca.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin Covid-19, vaksin AstraZeneca, vaksinasi. (Pixabay)
Vaksin Covid-19, vaksin AstraZeneca, vaksinasi. (Pixabay)

Himedik.com - Pada akhir Maret 2021, 79 orang di Inggris mengalami pembekuan darah langka setelah vaksinasi. Badan Pengatur Obat dan Kesehatan (MHRA) telah meninjau hubungan antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah langka.

Berdasarkan 79 kasus pembekuan darah langka tersebut, sebanyak 51 di antaranya perempuan dan 28 laki-laki. Sebanyak 19 orang pun meninggal dunia dan 3 di antaranya masih berusia di bawah 30 tahun.

Tinjauan tersebut telah mendorong kelompok penasihat vaksin Covid-19, JCVI merekomendasikan orang usia 18 hingga 29 tahun perlu ditawari vaksin Covid-19 alternatif bila masih tersedia, seperti vaksin Pfizer dan vaksin Moderna.

Tapi, Dr June Raine, dari MHRA, mengatakan pembekuan darah sebagai efek samping dari vaksin Covid-19 itu sangat jarang terjadi. Meski begitu, tinjauan mereka masih terus berlangsung untuk mengidentifikasi vaksin AstraZeneca benar-benar menyebabkan pembekuan darah atau tidak.

"Keseimbangan antara manfaat dan risiko vaksin Covid-19 yang diketahui masih menguntungkan bagi sebagian besar orang dari virus corona," kata Dr June Raine dikutip dari Express.

Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

Ketua Panitia Human Medicine, Sir Munir Pirmohamed juga menyarankan 3 kelompok masyarakat lainnya untuk berhati-hati atau lebih baik menghindari suntik vaksin Covid-19.

Berdasarkan data yang tersedia sekarang ini, Sir Munir menyebutkan 3 kelompok orang yang harus berhati-hati suntik vaksin AstraZeneca, yakni wanita hamil, orang dengan riwayat kelainan darah dan orang yang mengalami trombosis vena serebral atau pembekuan darah besar.

Pertama, seorang wanita hamil harus berhati-hati suntik vaksin AstraZeneca sehingga perlu konsultasi dengan ahli kesehatan untuk mengetahui risikonya.

Kedua, orang dengan riwayat kelainan darah yang berisiko mengalami pembekuan darah sebaiknya perlu mengetahui manfaat dan risiko suntik vaksin AstraZeneca.

Ketiga, orang yang mengalami trombosis vena serebral atau pembekuan darah besar lainnya dengan tingkat trombosit rendah setelah suntik vaksin AstraZeneca tahap pertama harus hati-hati untuk suntik vaksin kedua.

Namun, MHRA mengatakan mereka yang telah mendapatkan dosis pertama vaksin AstraZeneca tetap harus mendapatkan dosis kedua.

Direktur eksekutif EMA, Emeritus Cooke, mengatakan kombinasi dari pembekuan darah langka dan trombosit darah rendah terjadi pada semua usia, yakni pria maupun wanita.

Emeritus Cooke menambahkan komite keamanan EMA telah mengonfirmasi manfaat vasin AstraZeneca dalam mencegah virus corona Covid-19 secara keseluruhan lebih besar daripada risiko efek samping.

Vaksin AstraZeneca ini telah terbukti sangat efektif mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian akibat virus corona Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini