Info

Mau Punya Anak Sehat, Kuncinya adalah Gaya Hidup sebelum Kehamilan

Menjaga gaya hidup sebelum kehamilan bisa meningkatkan kesehatan anak.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi hamil (Pixabay/Bgmfotografia)
Ilustrasi hamil (Pixabay/Bgmfotografia)

Himedik.com - Dalam merencanakan keturunan yang sehat, maka gaya hidup Anda bisa sangat berpengaruh. Dalam hal ini, pola makan dan tingkat kebugaran fisik dapat memengaruhi kesuburan Anda. Hal ini yang juga bisa berpengaruh pada kesehatan keturunan Anda di masa depan.

Melansir dari Healthshots, penelitian yang diterbitkan pada Journal of Applied Physiology menemukan bahwa gaya hidup yang meliputi pola makan dan olahraga para orang tua memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan bayi mereka.

Hewan yang dipilih untuk penelitian adalah tikus, baik jantan maupun betina. Diketahui bahwa calon orang tua yang mengalami obesitas akibat mengonsumsi makanan tinggi lemak dan juga tidak melakukan aktivitas fisik sebelum hamil cenderung melahirkan keturunan dengan kemungkinan sangat tinggi untuk mengalami masalah metabolisme.

Di sisi lain, orang tua hewan pengerat yang diberi makanan sehat dan dibuat untuk memanjakan diri dalam beberapa aktivitas fisik secara teratur memiliki keturunan dengan kemungkinan kecil untuk mengembangkan masalah metabolisme.

Penelitian tersebut mungkin telah dilakukan pada tikus tetapi memberikan kesimpulan yang lebih besar bahwa ketika seorang ibu tetap bugar secara fisik dan berolahraga secara teratur selama kehamilannya, dia dapat menghilangkan efek kesehatan berbahaya dari makan tidak sehat, baik yang dikonsumsi oleh ibu maupun ayah.

Ilustrasi ibu hamil jogging. (Elements Envato)
Ilustrasi ibu hamil jogging. (Elements Envato)

Para ilmuwan di Fakultas Kedokteran Universitas Virginia dan lembaga lainnya juga menegaskan bahwa orangtua memengaruhi kesehatan anak mereka bahkan sebelum kelahirannya. Misalnya, ibu yang memiliki masalah kesehatan metabolik yang dipicu oleh gaya hidup, bahkan sebelum hamil cenderung melahirkan bayi dengan risiko masalah kesehatan serupa.

Kondisi ini terutama terjadi karena apa yang disebut perubahan epigenetik. Fungsi gen kita mungkin berubah karena kebiasaan makan dan tingkat aktivitas fisik.

Berita Terkait

Berita Terkini