Info

Sayangi Kesehatan Otak, Jangan Nonton TV Kelamaan di Usia 40-an

Kebanyakan menonton TV di usia 40 tahun ke atas bisa memicu masalah pada otak.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi nonton tv (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi nonton tv (Pixabay/mohamed_hassan)

Himedik.com - Kesehatan otak bisa dipengaruhi oleh lamanya Anda duduk diam di depan televisi. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang dipresentasikan pada konferensi American Heart Association’s Epidemiology, Prevention, Lifestyle and Cardiometabolic Health 2021. 

Melansir dari Healthline, studi ini menggunakan perilaku menonton TV sebagai kebiasaan menetap atau kurang gerak.

Kemudian kesehatan otak peserta diukur dengan menjawab pertanyaan tentang kebiasaan menonton mereka, menyelesaikan tes kognitif, dan menjalani pemindaian MRI otak.

Para peneliti menunjukkan bahwa orang yang melaporkan menonton TV dalam jumlah tinggi mengalami penurunan kognitif yang lebih besar dan mengurangi materi abu-abu dalam otak.

Materi abu-abu otak terlibat dalam pengambilan keputusan, pendengaran dan penglihatan, serta kontrol otot.

Peneliti juga menunjukkan bahwa  setiap kenaikan 1 jam dalam waktu menonton TV rata-rata setiap hari dikaitkan dengan pengurangan 0,5 persen materi abu-abu otak.

American Heart Association menyatakan di situs webnya bahwa sains telah menghubungkan ketidak aktivan secara fisik dan duduk terlalu banyak dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi, diabetes tipe 2, kanker paru-paru, dan kematian dini.

"Pekerjaan ini menambah penelitian serupa menunjukkan hubungan antara menonton televisi dan penurunan kognitif di kemudian hari tetapi tidak membuktikan penyebab," kata Heather Snyder, PhD, wakil presiden asosiasi Alzheimer dari hubungan medis dan ilmiah.

"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami tautan ini," imbuhnya. 

Ilustrasi orang menonton TV (Shutterstock)
Ilustrasi orang menonton TV (Shutterstock)


Menurut Snyder, penting untuk mempertimbangkan apa yang dapat Anda lakukan selain menonton televisi. Dalam hal ini, ia merekomendasikan untuk memilih kegiatan yang  baik untuk jantung, otak, dan kesehatan tubuh.

"Telibat dalam aktivitas fisik, pola makan seimbang, dan bersosialisasi dapat mengurangi risiko penurunan kognitif," kata Snyder.

Berita Terkait

Berita Terkini