Info

Dokter Sarankan Jangan Hirup Hidrogen Peroksida untuk Cegah Virus Corona

Dokter menyarankan semua orang untuk tidak asal menghirup hidrogen peroksida untuk melindungi dirinya sendiri dari virus corona Covid-19.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Himedik.com - Ada banyak misinformasi mengenai cara melindungi diri dari virus corona Covid-19, salah satu menghirup hidrogen peroksida.

The Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA) pun menanggapi tren terbaru orang-orang yang menggunakan nebuliser asma untuk menghirup hidrogen peroksida dalam mengobati dan mencegah virus corona Covid-19.

Para ahli pun menegaskan bahwa menghirup hidrogen peroksida bisa menyebabkan cedera berbahaya pada paru-paru Anda. Terlebih lagi, cara ini juga tidak akan mencegah penularan virus corona Covid-19.

Para ahli pun sering memperingatkan semua orang untuk tidak mengikuti tren kesehatan untuk menangani virus corona Covid-19 yang ada di medis sosial. Tapi, masih banyak orang yang mengikutinya.

Karena itu, kali ini The Asthma and Allergy Foundation of America menanggapi tren berbahaya untuk mencegah penularan virus corona dengan menghirup hydrogen peroksida melalui platform media sosial yang mencakup Twitter, Facebook, dan TikTok.

"Hidrogen peroksida bisa digunakan sebagai pembersih dan penghilang noda yang bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan bila Anda menelannya atau membersihkannya," kata AAFA dikutip dari Express.

Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/Coyot)

Dokter Len Horvitz, seorang spesialis penyakit dalam dan paru yang diakui secara nasional dalam praktik swasta di Manhattan, menjelaskan bahwa tren kesehatan ini termasuk misinformasi terkait perawatan virus coron yang bisa membahayakan orang.

"Pada Maret 2020, seorang pasien mengirimi saya sesuatu yang nampaknya merupakan studi ilmiah untuk menjelaskan bahwa virus corona tidak aktif ketika panas," kata Len Horvitz.

Menurut Agency for Toxic Substances and Disease Registry, menghirup uap dari larutan hidrogen peroksida lebih dari 10 persen dapat menyebabkan iritasi paru yang parah.

Terkait dampak menghirup hydrogen peroksida, Horovitz mengatakan dia memperkirakan hal itu bisa menjadi serius jika sebagian zat tersebut terhirup.

Horovitz berspekulasi menghirup hydrogen peroksida akan berdampak buruk pada alveoli. Hal itu akan membuat bakteri mati dan akan bereaksi dengan jaringan mati serta menyebabkan gelembung.

Pakar lain pun setuju dengan spekulasi Horovitz. Mereka juga sekaligus memperingatkan bahwa konsekuensinya bisa lebih parah, tergantung pada seberapa kuat dosis yang dihirup.

"Kekhawatiran kami untuk menggunakan dalam bentuk nebulisasi adalah iritasi pada saluran udara dengan banyak peradangan tambahan," kata Dokter Gregory Schrank, spesialis penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland.

Bahkan bila seseorang memang sedang terinfeksi virus corona Covid-19, menghirup hydrogen peroksida bisa memperburuk kondisinya dan menyebabkan kerusakan parah.

Hal inilah yang menjadi kekhawatiran para ahli dan Spesialis kesehatan seluruh dunia, yakni sisi buruknya mencari dan memperoleh informasi dari media sosial yang belum jelas faktanya.

Sementara itu, pihak media sosial juga sudah berusaha keras mengambil sikap tegas terhadap misinformasi terkait virus corona Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia. Tapi, hal ini juga belum bisa menjamin seseorang tidak akan mendapatkan informasi yang salah terkait virus corona.

Berita Terkait

Berita Terkini