Pria

Dapatkah Ukuran Mr P Memengaruhi Kesuburan?

Simak penjelasannya.

Angga Roni Priambodo | Yuliana Sere

Ilustrasi Mr P. (pixabay)
Ilustrasi Mr P. (pixabay)

Himedik.com - Sebagian besar lelaki masih mengkhawatirkan soal ukuran Mr P. Masih banyak yang menganggap jika ukuran yang pendek menandakan ketidaksuburan yang bisa berefek pada kehamilan sang istri.

Lalu benarkah anggapan tersebut? Dilansir dari medicaldaily, hingga saat ini tidak ada bukti bahwa panjang Mr P secara langsung memengaruhi kesuburan.

Namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan pria dengan Mr P yang lebih kecil mungkin lebih rentan terhadap masalah kesuburan dibandingkan dengan yang lain.

Para peneliti kemudian meneliti lebih dari 800 pria yang mengunjungi klinik kesehatan seksual selama tiga tahun. Rata-rata, Mr P yang tidak subur sekitar sepertiga inci lebih pendek daripada laki-laki yang subur. Pria yang subur memiliki rata-rata 5,27 inci.

Menurut ketua peneliti Dr. Austen Slade dari Universitas Utah di Salt Lake City, ini mungkin bukan perbedaan yang mencolok tetapi ada signifikansi statistik yang jelas.

Namun Slade memastikan pria dengan Mr P pendek tidak perlu khawatir tentang kesuburan untuk saat ini. Penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk memprediksi infertilitas seseorang.

Pisang. (unsplash)
Pisang. (unsplash)

Sheena Lewis, seorang profesor di Queen's University di Belfast mengungkapkan masalah ukuran adalah masalah krusial bagi seorang pria. Pasalnya ini berkaitan dengan kesempatan menjadi seorang ayah.

Selama beberapa tahun terakhir, penelitian telah meneliti peran jarak anogenital atau AGD yang merupakan jarak dari titik tengah anus ke genitalia.

Menurut sebuah studi 2011, pria yang AGD lebih rendah dari panjang rata-rata, diperkirakan sekitar 2 inci (52 mm), memiliki tujuh kali lebih mungkin kesuburan di bawah rata-rata daripada mereka dengan AGD yang lebih panjang.

Shanna Swan pada tahun 2011 menyatakan mereka yang memiliki AGD pendek, berisiko besar memiliki masalah kesuburan.

Swan juga menjelaskan ibu yang terpapar dengan lebih banyak ftalat mempunyai kemungkinan lebih tinggi memiliki anak dengan ukuran AGD yang lebih kecil.

Seperti yang kita ketahui, ftalat adalah bahan kimia yang digunakan dalam produk sehari-hari mulai dari kosmetik, pengemasan makanan hingga pembersih rumah tangga.

Sangat mungkin bahwa obesitas, peningkatan penggunaan ftalat, dan faktor-faktor lain seperti merokok dapat memainkan peran dalam meningkatnya angka infertilitas pria.

Berita Terkait

Berita Terkini