Pria

Dikira Hanya Mata Berair, Pria Ini Idap Kanker hingga Buat Wajahnya Rusak

Dokter awalnya juga mengungkapkan bahwa Heward mungkin menderita mata kering atau saluran air matanya tersumbat.

Vika Widiastuti

Ilustrasi mata terluka - (Pixabay/Anemone123)
Ilustrasi mata terluka - (Pixabay/Anemone123)

Himedik.com - Seorang pria harus menghadapi kenyataan wajahnya rusak akibat kanker. Padahal pria bernama Graeme Heward (58) itu mengira dirinya hanya mengalami mata berair.

Dilansir dari metro, dokter awalnya juga mengungkapkan bahwa Heward mungkin menderita mata kering atau saluran air matanya tersumbat. Namun, ternyata lebih mengerikan dibanding hal tersebut.

Ayah dari dua anak ini kemudian didiagnosis menderita kanker saluran pada hidung pada 2010. Ia lantas mulai menjalani pengobatan.

Namun, ia harus kehilangan mata kanan, hidung, serta sebagian wajahnya rusak setelah menjalani 30 operasi, kemoterapi, dan radioterapi.

"Saya merasa tidak enak badan dan tidak mengalami penurunan berat badan, semuanya dimulai dari mata berair. Saat tumor ditemukan, saya benar-benar bisa melihat massa di hidung saya, tetapi dokter awalnya percaya itu jinak. Kemudian mendengar tumor itu kanker sangat menghancurkan," kata pria asal Lymm kepada Liverpool Echo.

Tahun lalu, Heward menjalani operasi rekonstruksi wajah yang membuatnya memiliki mata dan hidung palsu. Ia juga telah melakukan pencangkokan kulit dan otot dari pahanya untuk menutup wajahnya yang berlubang.

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

Selain itu, Heward telah diberi tahu kankernya terminal pada 2017. Dia pun membuat perubahan agar bisa hidup lebih lama.

"Saya mulai mencari tahu apa yang bisa saya lakukan dalam hidup saya untuk menjaga diri agar tetap sehat," ujarnya.

Sejak itu, ia mulai mengubah dietnya, mengelola stres, serta membatasi paparan bahan kimia. "Saya selalu bugar dan sehat karena saya bekerja sebagai fisioterapis, tetapi saya tidak pernah sesehat sekarang," lanjutnya.

Heward kini bersepeda 1.000 mil untuk mengumpulkan uang dan kesadaran masyarakat membantu orang penderita kanker.

Berita Terkait

Berita Terkini