Pria

Akibat Virus Corona, Li Wenliang Bernasib Sama dengan Carlo Urbani dan SARS

Kematian Li Wenliang karena virus corona mengingatkan publik pada Carlo Urbani dan SARS.

Yasinta Rahmawati

Carlo Urbani dan Li Wenliang.
Carlo Urbani dan Li Wenliang.

Himedik.com - Li Wenliang, dokter China yang pertama kali memberikan peringatan bahaya tentang wabah virus corona dilaporkan telah meninggal dunia. Ia dinyatakan meninggal pada Kamis (06/02/2020) pukul 21:30 waktu setempat. Berita tersebut langsung memicu kesedihan nasional di China.

Melansir BBC News, Li Wenliang tertular virus saat bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan. Dalam pos Weibo-nya dia menjelaskan bagaimana pada 10 Januari dia mulai batuk. Hari berikutnya dia demam dan dua hari kemudian dia dirawat di rumah sakit. Dia didiagnosis dengan virus corona pada 30 Januari.

Pada bulan Desember 2019, pria berusia 34 tahun itu telah mengirimkan peringatan kepada sesama petugas medis akan virus corona.

Ia memperingatkan para petugas medis agar memakai pakaian pelindung untuk menghindari infeksi.

Empat hari kemudian dia dipanggil ke Biro Keamanan Umum di mana dia disuruh menandatangani surat. Dalam surat itu dia dituduh menyebarkan desas-desus yang telah "sangat mengganggu tatanan sosial".

Namun saat wabah virus corona merebak, pihak berwenang setempat kemudian meminta maaf kepada dr. Li.

Dr. Li Wenliang. (Twitter/@PDChina)
Dr. Li Wenliang. (Twitter/@PDChina)

Li Wenliang bukan orang pertama yang memperingatkan dan menjadi korban keganasan sebuah virus. Sebelumnya di tahun 2003, ada Carlo Urbani, seorang spesialis penyakit menular dari Italia.

Carlo langsung terbang ke rumah sakit di Hanoi, Vietnam, ketika pneumonia misterius menumbangkan satu demi satu perawat.

Di sana, ia mengidentifikasi adanya Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Urbani adalah petugas WHO pertama yang mengidentifikasi berjangkitnya penyakit baru tersebut.

Ayah dari tiga anak ini kemudian menyuarakan peringatan bahaya pertama pada dunia tentang mematikannya penyakit SARS.

Karena deteksi dini penyakitnya, pengawasan global meningkat dan banyak kasus baru telah diidentifikasi dan diisolasi sebelum mereka menginfeksi staf rumah sakit lainnya. Sehingga wabah SARS tampak terkendali di Hanoi.

Carlo Urbani, dokter pertama yang memberi peringatan SARS. (YouTube/Naked Science)
Carlo Urbani, dokter pertama yang memberi peringatan SARS. (YouTube/Naked Science)

Jika bukan karena intuisi dr. Urbani, penyakit itu akan menyebar lebih jauh dan lebih cepat daripada yang pernah terjadi, kata pejabat kesehatan masyarakat di seluruh dunia, dilansir dari New York Times.

Sayangnya, Carlo Urbani meninggal pada tanggal 29 Maret di usia 46. Sebulan setelah melihat kasus pertamanya dan 18 hari setelah menyadari bahwa ia sendiri mengalami gejala-gejala SARS.

SARS merebak pada Februari 2003 hingga Juni 2003 dan menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan menyebabkan 775 orang meninggal.

SARS sendiri merupakan infeksi saluran pernapasan berat disertai dengan gejala saluran pencernaan yang juga disebabkan oleh coronavirus.

Berita Terkait

Berita Terkini