Wanita

Wanita Ini Tak Bisa Dengar Suara Laki-laki, Kok Bisa?

Namun,perempuan dari Xiamen, China tersebut bisa mendengar suara perempuan.

Vika Widiastuti

Ilustrasi telinga (Pixabay/MikesPhotos)
Ilustrasi telinga (Pixabay/MikesPhotos)

Himedik.com - Seorang wanita memiliki gangguan aneh, yaitu tak bisa mendengar suara laki-laki. Namun, perempuan dari Xiamen, China tersebut bisa mendengar suara perempuan. 

Hal tersebut bermula ketika perempuan yang bernama Chen itu mendengar dering di telinganya pada suatu malam dan membuatnya muntah. Keesokan paginya ia menemui spesialis THT di Rumah Sakit Qianpu dan didiagnosis mengidap gangguan pendengaran frekuensi rendah.

Ini membuatnya tidak dapat mendengar suara frekuensi rendah, termasuk suara rata-rata lelaki.

Dilansir Suara.com dari Newsweek, Lin Xiaoqing, seorang dokter wanita yang merawat Chen, mengatakan pasien dapat mendengarnya ketika berbicara tetapi tidak dapat mendengar suara pasien lelaki.

"Dia sama sekali tidak bisa mendengar suara lelaki," kata Dr. Xiaoqing, dilansir 

Menurut dr Xiaoqing, kondisi ini disebabkan oleh stres, karena Chen bekerja lembur dan kurang tidur sebelum pendengarannya memburuk. Ia mengatakan Chen bisa pulih dengan istirahat penuh.

Xiaoqing menjelaskan, sebaliknya pada orang dengan gangguan pendengaran frekuensi tinggi, penderita umumnya tidak dapat mendengar suara perempuan atau anak-anak. Dalam kondisi ini, plot audiogram berjalan dari sudut kiri atas grafik dan bergerak ke bawah seperti lereng ski.

Ilustrasi operasi plastik daun telinga. (Shutterstock)
Gangguan pendengaran aneh, perempuan tak bisa dengar suara lelaki. (Shutterstock)

Pada gangguan pendengaran frekuensi rendah yang dialami Chen, bentuk audiogram berjalan berlawanan arah.

"Hanya sekitar 3.000 orang di Amerika utara yang terpengaruh oleh kondisi langka ini," kata dia.

Selain kesulitan mendengar suara-suara frekuensi rendah, Chen dan pasien yang mengalami kondisi tersebut juga merasa kesulitan untuk mendengarkan suara lewat telepon, atau suara seperti dengung lemari es atau suara mobil.

Ini bisa membuat penderitanya dalam bahaya, karena mereka mungkin tidak mendengar suara mobil yang melaju.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 466 juta orang di seluruh dunia mengidap cacat pendengaran. Pada 2050, angka itu diperkirakan mencapai lebih dari 900 juta. Sejumlah faktor yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, termasuk penyakit keturunan, infeksi, obat-obatan tertentu, penuaan, dan paparan suara keras.

Suara.com/Firsta Nodia

Berita Terkait

Berita Terkini