Wanita

Dipikir Gemuk Akibat Menopause, Ternyata Wanita Ini Idap Tumor 22 Kilogram

Awalnya ia mengira itu hanya dampak dari masa menopause..

Galih Priatmojo | Yuliana Sere

Ilustrasi operasi. (instagram/@Piron Guillaume)
Ilustrasi operasi. (instagram/@Piron Guillaume)

Himedik.com - Tumor seberat 22 kg lebih bersarang di tubuh seorang wanita asal Idaho, Amerika Serikat selama beberapa dekade setelah awalnya disangka penambahan berat badan.

Seperti dilaporkan Dailymail pada Februari lalu, Brenda Cridland hampir tidak bisa makan karena selalu merasa kenyang dan sulit bernapas. Akhirnya keluarganya membujuknya untuk segera ke dokter agar mendapatkan diagnosis secepatnya.

Setelah diperiksa menggunakan CT scan, hasilnya menunjukkan dirinya memiliki tumor besar yang telah menutup sebagian organ tubuhnya dan menghalangi pasokan darah ke otaknya.

Cridland pun menjalani operasi selama dua setengah jam untuk mengangkat tumor yang disebabkan oleh endometriosis yang tidak terdiagnosis tersebut.

"Perutku seperti batu," kata Cridland pada KTVB. Ia mengatakan saat ia makan, ia selalu merasa mual dan makanan seperti tersangkut di dadanya.

Ilustrasi operasi caesar. (unsplash)
Ilustrasi operasi tumor. (unsplash)

Tetapi semuanya berubah pada Februari tahun lalu, ketika dia hampir tidak bisa makan apa pun.

"Saat itu aku berada di ulang tahun cucuku dan semua orang menatapku, seperti, 'itu bukan hanya sekadar menopause."

Dia pun akhirnya memutuskan untuk menemui dokter, dan hasil diagnosis mengatakan hal yang sebaliknya.

"Dokter menunjukkan kepada saya tumor pada CT scan dan itu sangat menakutkan karena menutup pasokan darah ke otak saya," tutur Cridland.

Cridland mengatakan tumor itu mendorong ususnya ke satu sisi dan perutnya naik ke dadanya.

Seperti banyak hal dalam kesehatan wanita, endometriosis sangat sulit untuk didiagnosis karena gejalanya yang bahkan tak tampak, misalnya kenaikan berat badan dan rasa sakit saat datang bulan.

Semua ini bisa saja terjadi selama periode menstruasi atau menopause.

Dia berharap agar para wanita melakukan diagnosis setelah memasuki periode menopause untuk menghindari kejadian seperti yang ia alami.

Berita Terkait

Berita Terkini