Wanita

Ani Yudhoyono Demam Tinggi Sebelum Meninggal, Ternyata Tanda Kondisi Ini!

Ternyata demam tinggi pada pasien kanker seperti Ani Yudhoyono yang menderita kanker darah bisa menjadi pertanda kondisi serius.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Annisa Pohan mengabarkan kondisi terkini Ani Yudhoyono yang sudah mengeluhkan sakit akibat kemoterapi (instagram/@annisayudhoyono)
Annisa Pohan mengabarkan kondisi terkini Ani Yudhoyono yang sudah mengeluhkan sakit akibat kemoterapi (instagram/@annisayudhoyono)

Himedik.com - Ani Yudhoyono sempat masuk ke ruang ICU sebelum meninggal. Hal ini lantaran kondisi kesehatannya yang menurun,

Ani Yudhoyono mulai masuk ke ruang ICU pada Rabu (29/5/2019) sore dan itu kedua kalinya istri Susilo Bambang Yudhoyono ini masuk ICU selama menjalani pengobatan kanker darah di Singapura.

Wakil Ketua Umum Parta Demokrat, Syarief Hasan mengatakan kondisi tubuh Ani Yudhoyono menurun setelah mengalami demam tinggi secara mendadak.

"Ya, benar demam tinggi," kata Syarief di Jakarta, Kamis (30/5/2019).

Ternyata demam tinggi pada pasien kanker seperti Ani Yudhoyono yang menderita kanker darah bisa menjadi pertanda kondisi serius.

Melansir dari Chemocare, demam tinggi bisa terjadi karena berbagai faktor pemicu, seperti radang penyakit, reaksi obat atau pertumbuhan tumor. Namun, demam tinggi pada penderita kanker bisa menjadi pertanda adanya infeksi dalam tubuh.

Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono menaburkan bunga di makam Ibu Ani Yudhoyono, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono menaburkan bunga di makam Ibu Ani Yudhoyono, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Hal itu karena penderita kanker yang menjalani kemoterapi cenderung berisiko mengalami infeksi akibat sel darah putihnya yang menurun.

Penderita kanker membutuhkan pemeriksaan biologis segera untuk mengetahui penyebab demam tinggi tersebut. Jika memang ditemukan adanya infeksi, maka bisa segera ditangani.

Apalagi pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah, infeksi harus segera ditangani sebelum menyebabkan komplikasi parah.

Menurut dr. Gaskins, dilansir dari clevelandclinic.com, pasien kanker yang mengalami demam tinggi harus segera ditangani oleh ahli onkologi untuk mendapatkan pemantauan intensif.

Ilustrasi perempuan sedang demam. (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan sedang demam. (Shutterstock)

Bagi pasien dalam kondisi sehat lalu mengalami demam disertai batuk dan flu mungkin tak akan jadi masalah besar yang membutuhkan pemantauan serius. Hanya saja, berbeda dengan pasien kanker. Mereka harus dalam pemantauan guna menemukan sumber infeksi dalam tubuh mereka serta mencegah paparan infeksi baru.

"Bagi pasien kanker dengan demam tinggi akan memerlukan evaluasi yang lebih intens untuk menemukan sumber infeksi dalam tubuh mereka," ujarnya.

Bahkan tim medis pun harus mengecek kondisi darah dan urine penderita kanker selama mengalami demam tinggi.

Berita Terkait

Berita Terkini