Wanita

Studi: Perokok Wanita Lebih Berisiko Serangan Jantung Mematikan dari Pria

Sebuah studi menemukan wanita perokok lebih berisiko serangan jantung mematikan daripada pria.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi merokok. (pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi merokok. (pixabay/Free-Photos)

Himedik.com - Sekarang ini banyak sekali wanita muda yang merokok. Padahal wanita perokok justru lebih berisiko serangan jantung  mematikan daripada laki-laki.

Sebuah studi dalam Journal of American College of Cardiology, dilansir dari New York Post, menyebutkan wanita perokok usia 18-49 tahun berisiko serangan jantung mematikan 13 kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak merokok.

"Penelitian ini memberikan informasi baru mengenai dampak merokok terhadap serangan jantung, terutama perokok wanita," kata Dr Ever Grech, ahli jantung intervensi di South Cardiothoracic Centre South Yorkshire di Rumah Sakit Umum Utara.

Dr Ever Grech pun berharap hasil penelitian ini memberikan pengetahuan baru bagi wanita perokok untuk memikirkan risikonya terkait serangan jantung mematikan.

Kabar baiknya, wanita yang berhenti merokok akan menurunkan risiko serangan jantung secara signifikan sama seperti wanita nonperokok.

Ilustrasi perempuan merokok pakai vape (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan merokok pakai vape (Shutterstock)

"Fakta ini tidak diragukan lagi supaya wanita perokok lebih peduli dengan kondisi kesehatan dan risikonya merokok," jelasnya.

Grech dan rekan-rekannya mempelajari data selama lima tahun pada pasien yang datang ke rumah sakit dengan kondisi mengalami penyumbatan arteri koroner utama.

Mereka membandingkan 3.343 pasien ST elevation myocardial infarction (STEMI) dengan data penduduk setempat yang masih berusia 18 tahun.

Hasilnya menunjukkan bahwa merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko STEMI yang lebih besar secara signifikan pada wanita daripada pria.

Wanita perokok 6,62 kali lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung utama, sedangkan perokok laki-laki adalah 4,40 kali lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung utama.

Kampanye bahaya asap rokok. [shutterstock]
Kampanye bahaya asap rokok. [shutterstock]

Wanita perokok yang berusia di bawah 50 tahun berisiko lebih tinggi lagi. Data menunjukkan mereka 13,22 kali lebih mungkin mengalami serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.

Perokok laki-laki dalam kelompok usia yang sama disebut 8,6 kali lebih mungkin mengalami STEMI dibandingkan dengan perokok yang tidak merokok.

Para peneliti juga menemukan risiko STEMI pada wanita yang berhenti merokok selama setidaknya satu bulan turun kembali ke golongan wanita bukan perokok.

Grech pun menduga peningkatan risiko STEMI pada wanita usia muda akan berdampak pada hormon estrogennya. Efek merokok memberikan dampak buruk yang sangat kuat pada hormon estrogen wanita muda.

Berita Terkait

Berita Terkini