Wanita

Menopause Pengaruhi Kehidupan Seks? Jangan Percaya 4 Mitos Menopause Ini!

Menopause biasanya dialami wanita saat berusia 40-50 tahun

Vika Widiastuti

Ilustrasi menopause. (Unsplash/@Cathryn Lavery)
Ilustrasi menopause. (Unsplash/@Cathryn Lavery)

Himedik.com - Meski tak dipungkiri, bisa menyebabkan perubahan pada tubuh, Menopause adalah kondisi normal yang menandai akhir dari siklus reproduksi wanita. 

Menopause biasanya dialami wanita saat berusia 40-50 tahun. Namun, dalam beberapa kondisi kesehatan tertentu, seseorang mungkin mengalaminya lebih awal.

Kondisi ini terjadi karena setiap wanita dilahirkan dengan jumlah sel telur yang terbatas yang disimpan dalam ovarium. Saat wanita mengalami menopause, ovarium tidak akan melepaskan sel telur.

Gejalanya biasanya muncul beberapa tahun sebelum seseorang benar-benar mengalami menopause. Misalnya seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Selain itu, wanita yang mengalami menopause biasanya juga akan mengalami perubahan suasana hati karena psikologisnya juga terpengaruh.

Untuk sebagian wanita, menopause bukanlah hal yang mudah diterima. Di samping itu, banyak pula mitos yang berkembang soal menopause yang membuatnya khawatir.

Untuk itu, berikut beberapa mitos soal menopause yang tak perlu Anda percayai seperti dilansir dari thehealthsite.

Uterus dan vagina (Pixabay/LJNovascotia)
Uterus dan vagina (Pixabay/LJNovascotia)

1. Menopause terjadi secara tiba-tiba.

Salah, menopause merupakan proses bertahap dan membutuhkan waktu. Jangan mengira menstruasi akan kembali jika Anda mengalami pendarahan setelah enam bulan. Karena, saat itu Anda sesungguhnya dalam fase perimenopause dan menopause belum sepenuhnya terjadi.

Menopause sepenuhnya terjadi setelah 12 bulan menstruasi terakhir. Perimenopause akan membutuhkan waktu dan hal tersebut akan membuat perubahan dalam tubuh.

2. Menopause tidak memiliki gejala

Faktanya menopause memiliki gejala. Fase perimenopause akan menunjukkan banyak gejala, seperti kesulitan tidur, peningkatan sensitivitas dan kekeringan pada Miss V, kehilangan atau bertambahnya massa tubuh, dan perubahan suasana hati.

3. Menopause membuat wanita tidak bisa hamil lagi

Hal ini tidak sepenuhnya benar, tetapi tidak sepenuhnya salah. Wanita yang sedang perimenopause bisa hamil. Hal ini karena mereka mungkin mengalami menstruasi sebelum benar-benar menopause.

Saat itu, wanita masih berovulasi dan memproduksi hormon. Meskipun produksi keseluruhan berkurang, sel telur mungkin sehat untuk dibuahi.

4. Kehidupan seks berubah setelah menopause

Beberapa wanita merasa kurang menarik atau seks akan menjadi menyakitkan ketika menopause. Namun, nyatanya tidak demikian.

Selain itu, wanita menopause tidak mengalami kehilangan ingatan karena proses ini terjadi pada fisik bukan perubahan psikologis.

Berita Terkait

Berita Terkini