Wanita

Asha Shara Takut Tanam Benang, Efek Sampingnya Seperti Ini lho

Asha Shara mengaku takut tanam benang atau operasi plastik dalam merawat wajahnya.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni

Asha Shara takut tanam benang [Suara.com/Yuliani]
Asha Shara takut tanam benang [Suara.com/Yuliani]

Himedik.com - Artis Asha Shaara mengaku takut melakukan tanam benang untuk merawat wajahnya. Ia lebih memilih melakukan perawatan wajah yang tergolong aman seperti mesotherapy.

"Aku lebih ke mesotherapy sih, terus whitening platinum, aku lebih perawatan gitu aja. Perawatan luar aja. Kalau tarik benang, aku nggak berani tarik benang, umurku masih 30-an, tapi banyak juga di bawah aku yang udah tarik sana sini," kata Asha Shara di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019) lalu.

Tanam benang atau thread lift termasuk perawatan wajah yang paling banyak dilakukan para artis demi tampil sempurna. Prosedur ini dilakukan dokter dengan cara memasukkan jarum tipis untuk menyisipkan benang jahit polypropylene bergerigi melalui lapisan lemak di bawah kulit.

Benang kemudian ditarik ketat untuk mengangkat kulit dan jaringan yang kendur pada wajah dan leher. Sama halnya dengan perawatan wajah lain, tanam benang juga memberikan efek samping jangka panjang.

Menurut para ahli dilansir dari Hello Sehat tanam benang adalah metode perawatan wajah yang sudah dilakukan sejak bertahun-tahun dan kompatibel dengan jaringan tubuh.

Asha Shara pilih lakukan perawatan mesotherapy [Wahyu Tri Laksono/Suara.com]
Asha Shara pilih lakukan perawatan mesotherapy [Wahyu Tri Laksono/Suara.com]

Namun, banyak orang yang justru komplain karena harus menjalani prosedur perbaikan kedua atau ketiga kalinya. Karena ada masalah lain akibat benang yang dimasukkan.

Adapun permasalahannya, mulai benang yang timbul ke permukaan wajah, sakit kepala setelah perawatan dan sensasi kesemutan di bawah kulit. Bahkan, ada pula yang mengeluh kulit wajahnya kendur dan berkerut.

Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Facial Plastic Surgery tahun 2009 diketuai oleh Rima F. Abraham, MD juga memaparkan bahwa prosedur tanam benang berisiko menyebabkan komplikasi tinggi, termasuk luka jaringan parut dalam.

Berita Terkait

Berita Terkini