Wanita

Tak Sakit Kronis, Wanita ini Ceritakan Gejala Corona Covid-19 yang Parah

Seorang wanita mengalami gejala infeksi virus corona Covid-19 yang parah meskipun tidak memiliki penyakit kronis.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi wanita terinfeksi virus corona Covid-19 - (Unsplash/Giulia Bertelli)
Ilustrasi wanita terinfeksi virus corona Covid-19 - (Unsplash/Giulia Bertelli)

Himedik.com - Kebanyakan orang mengklaim bahwa infeksi virus corona Covid-19 adalah penyakit flu yang paling parah dan banyak orang tidak mengalami gejalanya sama sekali.

Lalu, orang dengan riwayat penyakit kronis itulah yang akan mengalami gejala parah jika terinfeksi virus corona Covid-19. Tetapi, faktanya orang tanpa masalah kesehatan kronis juga bisa mengalaminya.

Kondisi ini pun dirasakan oleh Amy Shircel (22) yang menceritakan gejala parahnya selama terinfeksi virus corona Covid-19.

Padahal Amy Shircel tidak memiliki riwayat kondisi kesehatan kronis justru mengalami gejala yang parah, rutin berolahraga dan jarang minum alkohol.

Tapi, ia justru mengalami gejala infeksi virus corona Covid-19 yang menyakitkan dan menakutkan. Beberapa hari pertama, Amy Shircel masih bisa mengatasi gejalanya.

"Saya mengalami demam tinggi, batuk ringan, menggigil, sakit kepala dan pilek," kata Amy Shircel dikutip dari Daily Star.

Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Hal ini bermula ketika Amy baru saja kembali dari Eropa, sehingga ia disarankan untuk tes virus corona Covid-19. Tapi, sebelum hasil tes Covid-19 keluar, kondisi Amy justru semakin buruk.

"Pada hari ketiga, saya tidak bisa menahan apapun, saya terus-menerus muntah," katanya.

Pada hari keempat, Amy Shircel mulai kesulitan bernapas karena virus corona Covid-19 yang telah membunuh hampir 900 ribu orang di seluruh sunia. Saat itu Amy Shircel mulai ketakutan.

"Rasanya paru-parumu dangkal dan kau tidak bisa bernapas dengan benar. Aku lemah, demam tinggi dan terus meningkat setiap harinya," ujarnya.

Ilustrasi masker antivirus. (Shutterstock)
Ilustrasi masker antivirus. (Shutterstock)

Seminggu setelahnya, kondisi Amy Shircel semakin buruk hingga memanggil ambulans untuk mendapat perawatan medis. Tetapi, Amy hanya diberi obat anti-mual.

Beberapa hari berikutnya kondisi Amy Shircel semakin lemah hingga tidak bisa makan selama 9 hari. Bahkan Amy Shircel hanya bisa istirahat di tempat tidur karena menggigil.

Karena itu, Amy Shircel mendesak semua orang untuk tidak melanggar perintah para ahli mengarantina diri di rumah. Karena, isolasi mandiri di rumah bisa membantu menurunkan risiko penyebaran virus corona Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini