Himedik.com - Pada masa pandemi, ibu hamil dan bayi perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini disebabkan ibu hamil bisa mengalami risiko akibat pandemi.
Melansir dari Medical Xpress, Amanda Venta, profesor psikologi di University of Houston melakukan penelitian yang diterbitkan dalam Child Psychiatry & Human Development terkait ibu hamil, bayi, dan pandemi.
Baca Juga
Terinfeksi Covid-19, Pria 69 Tahun Ini Alami Ereksi 3 Jam Tanpa Rangsangan
Jangan Menonton Orang Siapkan Makanan, Bisa Timbul Dorongan Ngemil
Termasuk CoronaVac, Mana Vaksin Covid-19 Terbaik dari 4 Jenis Berikut?
Waspada, Gejala Covid-19 Jangka Panjang Lebih Banyak Terjadi pada Perempuan
Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19, Lakukan Ini untuk Redakan Efek Samping
Golongan Darah O Tak Berisiko Komplikasi Organ akibat Virus Corona, Kenapa?
"Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa pandemi virus corona akan memengaruhi ibu dan bayi melalui jalur kekebalan," kata Venta.
"Pada penelitian sebelumnya telah terbukti menghubungkan stres dan isolasi sosial selama periode sebelum dan sesudah melahirkan dengan masalah kesehatan mental ibu dan perkembangan bayi di seluruh tahap perkembangan," imbuhnya.
Penelitian menunjukkan bahwa bencana alam memicu stres yang kemudian berefek pada peradangan beracun pada ibu dan bayi.
"Sistem kekebalan ibu hamil diterjemahkan ke bayinya, jadi ketika dia melepaskan sitokin inflamasi yang dapat menanggapi stres, itu diteruskan ke bayi sebelum lahir dan melalui ASI," kata Venta.
"Ketika kami melihat peningkatan sitokin inflamasi pada bayi, kami tahu ada peningkatan risiko untuk masalah perkembangan di kemudian hari," imbuhnya.
Menurut Venta, ketika ibu terisolasi secara sosial, stres akan meningkat.
"Ketika ibu didukung oleh pasangan, keluarga dan teman, atau bahkan dokter mereka, maka ini akan jenis hubungan sosial bisa mengurangi peradangan,"kata Venta.
Laporan tersebut menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut tentang aliran stres psikologis dan biologis dan isolasi sosial pada ibu dan bayi masih diperlukan.