Wanita

Tidak Berefek pada Janin, Ibu Hamil Tetap Boleh Olahraga Bahkan Lari

Jangan batasi olahraga rutin Anda saat hamil, sebab masih banyak manfaatnya.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi ibu hamil. (pixabay)
Ilustrasi ibu hamil. (pixabay)

Himedik.com - Banyak yang mengira bahwa olahraga khusunya berlari menjadi salah satu hal yang perlu dihindari saat hamil. Melansir dari Healthshots, Dr Manisha Ranjan Konsultan Kebidanan dan Kandungan di Rumah Sakit Motherhood India mengatakan bahwa berlari tidak akan membahayakan bayi Anda. 

"Anda harus mematuhi tindakan pencegahan tertentu seperti mengenakan sepatu lari yang bagus, bra olahraga, dan tali penyangga perut. Anda perlu minum banyak cairan sebelum, selama, dan setelah latihan," kata dokter Ranjan.

"Aktivitas fisik baik untuk tubuh selama kehamilan tetapi tidak ada gunanya melakukannya secara berlebihan," imbuhnya.

Selain itu, dokter Ranjan juga menyarankan untuk menyertakan latihan kekuatan seperti lunge, squat, dan angkat beban ringan bersama dengan berlari karena ibu hamil lebih rentan mengalami cedera otot.

"Tubuh Anda membutuhkan kalori ekstra saat berolahraga selama kehamilan. Untuk menjaga tingkat energi Anda selama latihan, makanlah kudapan sebelum latihan seperti sepotong buah atau roti panggang dengan selai kacang," ujar dokter Ranjan.

Anda bisa terus berlari sampai trimester ketiga (minggu 28 sampai 40). Anda bisa terus berolahraga selama Anda merasa sehat dan nyaman. Jika Anda merasa baik-baik saja, Anda dapat tetap aktif sampai kelahiran bayi Anda.

Ilustrasi ibu hamil. [Shutterstock]
Ilustrasi ibu hamil. [Shutterstock]

"Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), wanita hamil harus mendapatkan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang setiap minggu. Ini adalah latihan yang meningkatkan detak jantung Anda dan menyebabkan keringat, termasuk berlari," kata dokter Ranjan.

"Anda perlu berkonsultasi dengan dokter Anda sekali sebelum terlibat dalam segala jenis aktivitas fisik yang berat. Jika Anda mengalami kehamilan yang rumit, berlari dapat berisiko dan menyebabkan perdarahan, masalah plasenta atau pre-eklamsia. Tapi, bagi mereka yang mengalami kehamilan tanpa komplikasi, para ahli mengatakan tidak ada salahnya menjaga rutinitas olahraga," ujarnya.

Berita Terkait

Berita Terkini