Wanita

Ada Laporan Vaksin Covid-19 Memengaruhi Menstruasi, Ahli Minta Penyelidikan

Seorang ahli reproduksi meminta adanya penyelidikan terkait hubungan vaksin Covid-19 dengan siklus menstruasi.

Rosiana Chozanah

menstruasi tidak teratur (AdobeStock)
menstruasi tidak teratur (AdobeStock)

Himedik.com - Hingga kini tidak ada produsen vaksin Covid-19 yang mencantumkan adanya efek samping berkaitan dengan siklus menstruasi.

Namun, spesialis reproduksi Imperial College London, Inggris, Dr. Victoria Male mendorong peneliti yang lain untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang efek potensial vaksin pada kesehatan menstruasi dalam sebuah editorial BMJ.

Menurut Medical News Today, Dr. Male mengatakan lebih dari 30 ribu orang melaporkan perubahan siklus menstruasi setelah vaksinasi Covid-19 ke Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA).

Dia menjelaskan, kebanyakan dari mereka yang melapor mengalami perubahan pada siklus menstruasinya. Namun, mereka juga mengatakan bahwa siklusnya kembali ke normal pada siklus berikutnya.

"Yang penting, tidak ada bukti bahwa vaksinasi Covid-19 berdampak buruk pada kesuburan," kata Dr. Male.

Kram Menstruasi (Envato)
Menstruasi (Envato)

Penelitian diperlukan untuk menentukan hubungan definitif antara vaksin Covid-19 dan siklus menstruasi, serta apa yang memicu perubahan siklus pada beberapa orang.

"Jika ada hubungan, kemungkinan itu merupakan hasil dari respon imun terhadap vaksinasi, dibanding karena bahan vaksin tertentu," sambungnya.

Di luar vaksin Covid-19, stres juga dapat menganggu siklus menstruasi dan menyebabkannya berubah-ubah, bahkan hingga membuatnya berhenti.

Kaitannya dengan vaksin, respon imun yang dipicu vaksin Covid-19 dapat menyebabkan reaksi stres tersebut.

Menurut Dr. Male, minimnya penelitian tentang efek samping vaksin Covid-19 terhadap menstruasi disebabkan oleh relatif rendahnya kemunculan laporan tersebut.

Bahkan, jika perubahan siklus menstruasi jarang terjadi, tetap penting untuk sepenuhnya memerhatikan kemungkinan efek samping lain yang mungkin ditimbulkan oleh vaksin Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini