Anak

Dilarang ke Toilet Saat Menstruasi, Siswi SMP Tak Mau Sekolah

Ia mengalami trauma karena merasa dipermalukan.

Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi haid - (Unsplash/rawpixel)
Ilustrasi haid - (Unsplash/rawpixel)

Himedik.com - Seorang bocah perempuan 11 tahun mengalami trauma hingga tak mau sekolah lagi. Ia merasa dipermalukan karena tak boleh ke toilet saat menstruasi.

Menurut sang ibu, putrinya pernah pulang sekolah dengan noda darah haid di bajunya. Peristiwa ini bahkan terjadi dua kali.

Dilansir dari Daily Mail, Senin (14/1/2019), insiden pertama terjadi pada September, ketika gadis itu meminta izin untuk pergi ke kamar mandi saat jam pelajaran berlangsung, setelah menyadari dia sedang menstruasi. Namun, sang guru tidak memperbolehkan.

Sekolah pun bersumpah hal ini tidak akan terjadi lagi. Namun, setelah gadis itu kembali menstruasi pada Oktober, dia tidak diizinkan pergi ke toilet oleh seorang guru laki-laki.

"Dia bertanya berkali-kali, tetapi tetap tak diizinkan keluar kelas, jadi dia hanya harus duduk di sana dan darah merembes melalui pakaiannya, lagi," kata ibu gadis itu.

Ilustrasi siswi sedih - (Pixabay/klimkin)
Ilustrasi siswi sedih - (Pixabay/klimkin)

Akibatnya, siswi Cotham School di Bristol itu tak mau lagi bersekolah saat dia sedang menstruasi karena merasa dipermalukan.

"Mereka seharusnya tidak membuat gadis-gadis muda merasa bersalah karena dia perlu pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri sewajarnya para perempuan," kata wanita itu kepada Bristol Live.

"Sekarang, dia takut pergi ke sekolah karena khawatir tidak diizinkan keluar kelas, itu bukan yang seharusnya kita ajarkan pada anak perempuan," lanjutnya.

Sementara itu, pihak Cotham School mengatakan, sekolahnya adalah bagian dari Red Box Project, yang memasok produk-produk gratis untuk setiap anak yang mungkin membutuhkannya ketika haid.

Seorang juru bicara mengatakan, "Kami mendukung semua siswi kami selama masa menstruasi mereka."

"Berkenaan dengan kejadian ini, kami telah melakukan komunikasi pada beberapa kesempatan dengan ibu dan anak perempuan itu dan telah memberikan kartu pas toilet, sesuai kebijakan sekolah kami, sehingga ini tidak akan terjadi lagi," katanya lagi.

"Kartu pas toilet dapat ditunjukkan kepada guru, sehingga tidak perlu ada penjelasan. Banyak anak perempuan dan laki-laki yang harus ke toilet di luar pelajaran memiliki kartu pas ini di Cotham School," ungkap pihak sekolah tersebut.

"Kesejahteraan siswa kami selalu kami kedepankan dari apa yang kami lakukan, dan kami akan selalu berusaha untuk bekerja sama dengan orang tua dan wali mereka untuk mendukung kebutuhan anak-anak mereka," sambungnya.

Berita Terkait

Berita Terkini