Anak

Ajarkan Cara Cintai Diri Sendiri, Jennifer Lopez Bangga pada Putrinya

Putrinya punya pandangan dewasa soal cinta.

Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Jennifer Lopez dan Emme Maribel - (Instagram/@jlo/@lacarba)
Jennifer Lopez dan Emme Maribel - (Instagram/@jlo/@lacarba)

Himedik.com - Penyanyi AS Jennifer Lopez mengaku bangga pada putrinya. Wanita 49 tahun ini mengatakan, ia berhasil mengajarkan cara mencintai diri sendiri pada sang anak.

Diberitakan The Independent, Sabtu (26/1/2019), Lopez mengungkapkan bahwa putrinya sudah memiliki pandangan yang dewasa tentang cinta. Selama berkarier tiga dekade ini diketahui, Lopez mendapat sorotan publik karena kehidupan pribadinya.

Kini ia tengah kasmaran dengan mantan pemain bisbol profesional Alexander Rodriguez. Wanita yang akrab disapa JLO ini pun terang-terangan berbicara tentang pandangannya terhadap romansa percintaan melalui 'kacamata tradisional'.

"Saya tumbuh dengan dongeng, 'Seorang pangeran akan menyelamatkanmu'," katanya kepada majalah Red.

"Tunggu cinta sejati dan itulah yang membuatmu bahagia', 'Jika kamu belum menikah, kamu tidak bahagia'," lanjutnya.

Lopez sendiri telah tiga kali menikah. Pernikahan terakhirnya dengan penyanyi Marc Anthony berlangsung hingga 10 tahun. Bersama Anthony, bintang pop itu memiliki dua anak kembar berusia 10 tahun, Maximilian David dan Emme Maribel.

Lopez pun mengaku bangga pada putrinya karena telah belajar bagaimana cara menghargai sendiri pada usia yang begitu muda. Segala ajaran tradisional soal cinta tidak ia turunkan pada buah hatinya.

"Putriku sudah ribuan tahun di atasku," kata penyanyi itu. "Dia berkata kepadaku ketika dia berusia delapan tahun, 'Aku tidak tahu apakah aku ingin menikah, Mama'."

"Dan ketika dia mengatakan itu, dalam hatiku berkata, 'YES!' Karena aku telah mengajarinya untuk mencintai dirinya sendiri sejak dia masih kecil," ungkap Lopez.

Pada Desember 2018, saat mempromosikan film terbarunya Second Act, Lopez menyatakan keyakinannya bahwa pria "jauh lebih rapuh dan sensitif" daripada wanita. "Kami dikatakan sebagai gender yang lebih rapuh dan sensitif, tetapi saya pikir kebenarannya adalah bahwa pria jauh lebih rapuh dan sensitif," katanya kepada Vanity Fair.

"Dan kita harus lebih kuat dan lebih sadar untuk tidak melukai ego yang rapuh di saat-saat tertentu," imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini