Anak

Pecahkan Rekor, Gigi Susu Bocah Ini Masuk Guinness World

Kondisi gigi susu yang lebih besar ini disebut macrodontia.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Yuliana Sere

Ilustrasi seseorang yang mengalami kondisi macrodontia. (Pixabay/Mojpe)
Ilustrasi seseorang yang mengalami kondisi macrodontia. (Pixabay/Mojpe)

Himedik.com - Seorang bocah laki-laki dari Ohio, Amerika dengan gigi susu yang sangat besar telah memecahkan rekor Guinness World.

Curtis Buddie (10) pergi ke Dr. Scott Bossert di The Gentle Dentist di Columbus untuk mencabut gigi. Diketahui panjang gigi mencapai hampir satu inci.

Melansir dari insideedition, Bossert mengukur gigi itu dengan panjang 0.94 inci. Rekor sebelumnya adalah 0,78 inci.

Ibu Curtis mengatakan gigi sang anak yang berhasil memecahkan rekor membuat putranya sangat bahagia.

''Curt saat ini berada di kelas lima, dan ini adalah hal paling menarik yang terjadi sepanjang tahun untuknya dan teman-teman sekelasnya,'' kata Jessica Buddie. ''Ini merupakan peristiwa yang mengasyikkan bagi Curt dan keluarga,'' tambahnya.

Melansir dari healthline, ketika seseorang memiliki gigi yang lebih besar dari ukuran rata-rata untuk usia dan jenis kelamin mereka, mereka mengalami kondisi yang disebut macrodontia.

Macrodontia pada gigi permanen diperkirakan memengaruhi 0,03 hingga 1,9 persen orang di seluruh dunia.

Seringkali, orang-orang dengan macrodontia memiliki satu atau dua gigi di mulut mereka yang luar biasa besar.

Penderita macrodontia kadang-kadang juga memiliki kelenjar pituitari yang lebih besar dari biasanya. Mereka juga mengalami pembesaran fitur di satu sisi wajah.

Masalah genetika, lingkungan, ras, dan hormon dapat menyebabkan macrodontia.

Ilustrasi gigi putih. (pixabay)
Ilustrasi gigi. (pixabay)

Penyebab  macrodontia

Menurut para ahli, tidak ada penyebab pasti macrodontia. Sebaliknya, tampaknya beberapa faktor yang berbeda dapat meningkatkan peluang seseorang untuk mengembangkan kondisi tersebut. Ini termasuk:

1. Genetika

Menurut peneliti, mutasi genetik yang mengatur pertumbuhan gigi bisa menyebabkan gigi tumbuh bersama.

Mutasi ini juga dapat menyebabkan gigi terus tumbuh tanpa berhenti pada waktu yang tepat. Ini menghasilkan gigi yang lebih besar dari biasanya.

2. Masa kecil

Masa kanak-kanak juga bisa berperan dalam mengembangkan makrodontia. Faktor-faktor seperti diet, paparan racun atau radiasi, dan faktor lingkungan lainnya dapat memengaruhi kemungkinan seseorang terkena makrodontia.

Ilustrasi ibu mengajari anak sikat gigi. (pixabay)
Ilustrasi ibu mengajari anak sikat gigi. (pixabay)

3. Ras

Para peneliti telah mengamati bahwa orang Asia, penduduk asli Amerika, dan Alaska lebih mungkin mengembangkan macrodontia daripada orang-orang dari ras lain.

4. Jenis kelamin

Laki-laki lebih mungkin mengembangkan macrodontia dibandingkan perempuan, menurut para peneliti.

5. Masalah hormon

Beberapa kondisi genetik yang terkait dengan macrodontia juga dikaitkan dengan ketidakseimbangan hormon. Masalah hormon ini, seperti yang terkait dengan kelenjar hipofisis, dapat menyebabkan pertumbuhan dan ukuran gigi yang tidak teratur.

Berita Terkait

Berita Terkini