Anak

Kelelahan dan Sakit Kepala, Kenali Gejala Long Covid-19 Pada Anak-anak!

Anak-anak cenderung jarang mengalami Long Covid-19, tapi gejalanya cukup berbeda dengan orang dewasa.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi anak-anak virus corona Covid-19, Long Covid-19 (Shutterstock)
Ilustrasi anak-anak virus corona Covid-19, Long Covid-19 (Shutterstock)

Himedik.com - Beberapa anak-anak yang terinfeksi virus corona Covid-19 bisa mengalami gejala berkepanjangan atau Long Covid-19 setelah pulih. Tapi,  gejala Long Covid-19 pada anak-anak sedikit berbeda dibandingkan orang dewasa.

Dr. Rochelle Walensky, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Gedung Putih, mengatakan anak-anak dengan gejala virus corona Covid-19 hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan atau Long Covid-19 biasanya mengalami kelelahan dan sakit kepala.

Dr. Rochelle Walensky mengatakan CDC sedang memeriksa kasus Long Covid-19 ini di antara anak-anak. Sejauh ini, nampaknya kasus Long Covid-19 pada anak-anak cenderung rendah dibandingkan orang dewasa, yakni sekitar 2-3 persen saja.

Dr. Amanda Morrow dan Dr. Laura Malone, co-director dari Klinik Rehabilitasi Anak Pasca COVID-19 Kennedy Krieger Institute, juga menemukan anak-anak dengan Long Covid-19 lebih sering mengalami kelelahan dan sakit kepala. Kondisi ini termasuk aktivitas intoleransi, pusing, keluhan kognitif yang mengakibatkan kesulitan mengerjakan tugas sekolah dan gejala suasana hati.

"Kami tidak tahu berapa lama waktu pemulihannya, tapi banyak pasien yang kondisinya membaik dari waktu ke waktu," kata mereka dikutip dari Fox News.

Ilustrasi Anak Long Covid-19. (pixabay.com/5770618_1280)
Ilustrasi Anak Long Covid-19. (pixabay.com/5770618_1280)

Klinik rehabilitasi anak itu juga telah melihat sekitar 20-30 pasien Covid-19 usia di bawah 21 tahun. Pasien terlihat membaik setelah menerima berbagai terapi dan mengikuti rencana perawatan medis sesuai anjuran.

Sementara itu, para ahli masih belum tahu dampak varian Delta pada anak-anak cukup serius atau tidak. Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular, berpendapat bahwa varian Delta tergolong sangat menular, sehingga bisa mengakibatkan kasus infeksi tambahan dan rawat inap di antara anak-anak.

"Tidak ada keraguan bahwa pasti akan ada lebih banyak anak yang terinfeksi akibat varian Delta. Terkait tingkat keparahan infeksi, beberapa penelitian telah mengatakan bahwa varian Delta lebih parah pada orang dewasa," jelas Fauci.

Berita Terkait

Berita Terkini