Anak

Pakar Ungkap Kandungan Susu Kental Manis

Pakar Gizi Profesor Ali Khomsan mengungkapkan kandungan yang ada dalam susu kental manis.

Rauhanda Riyantama

Susu kental manis.
Susu kental manis.

Himedik.com - Dewasa ini sedang ramai tentang susu kental manis yang ternyata disebut BPOM dan Kementerian Kesehatan  bukan tergolong produk susu. Padahal, setelah sekian lama sebagian besar masyarakat menganggap kental manis sebagai salah satu produk susu.

Harganya yang murah membuat masyarakat menengah ke bawah memilihnya sebagai asupan yang dianggap bergizi untuk si buah hati. Namun, baru-baru ini BPOM dan Kemenkes menegaskan bahwa kental manis tidak tergolong produk susu. Pasalnya kandungan gula di dalamnya lebih tinggi dibandingkan nutrisi lainnya.

Hal ini pun diakui Guru Besar Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Ali Khomsan. Menurut dia, kandungan gula di dalam produk kental manis mencapai 40-50 persen. Sebagaimana susu sebagai sumber kalsium, kental manis juga tidak memenuhi prasyarat tersebut, karena kandungannya yang sangat rendah.

"Kita tahu bahwa kandungan gula di dalam SKM antara 40-50 persen dan karena dia terbuat dari susu maka produsen tetap menggunakan istilah susu kental manis. Yang jadi persoalan apakah bisa jadi minuman pengganti susu, tentu saja tidak bisa, karena gizi yang diutamakan dalam susu adalah kalsium. Sedangkan dalam SKM jumlahnya sangat sedikit," ujar Prof Ali Khomsan saat dihubungi Suara.com, Rabu (4/7/2018).

Ia pun menegaskan bahwa kental manis yang tinggi gula lebih tepat peruntukannya sebagai topping makanan atau minuman untuk menambah cita rasa. Prof Ali pun meminta para ibu agar mempertimbangkan lagi untuk memberikan kental manis sebagai pengganti susu bagi buah hatinya.

"Kenapa ini jadi sesuatu yang harus diperhatikan, karena ibu-ibu terutama yang punya anak kecil, ketika kental manis dicampur dengan air warnanya sama seperti susu. Ada cita rasa susu, tapi tidak bisa menyamai zat gizi pada susu. Karena susu itu sudah jelas komposisi kalsium berapa, protein berapa, sedangkan SKM kandungan gula lebih mendominasi," terang dia panjang lebar.

Menurut Prof Ali, masyarakat harus lebih banyak diedukasi soal kandungan gizi pada kental manis, karena kerap diberikan pada anak-anak dalam masa pertumbuhannya. Bukannya mendapat nutrisi yang maksimal, anak justru dicekoki dengan minuman tinggi gula sejak kecil yang dapat memengaruhi berat badan dan risiko penyakit kronis saat dewasa.

"Dikhawatirkan kalau masyarakat tidak diedukasi maka masyarakat akan menganggap SKM bisa menggantikan susu. Padahal dari segi nutrisi berbeda jauh. Gula yang tinggi pada SKM memberikan kontribusi untuk kalori yang signifikan. Kemenkes kan sedang menganjurkan pembatasan garam, gula dan lemak, untuk mencegah penyakit kronis," jelasnya menutup perbincangan.

Suara.com/Firsta Nodia

Artikel ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul: Heboh Susu Kental Manis, Pakar Gizi Ungkap Fakta!

Berita Terkait

Berita Terkini