Himedik.com - Mekonium merujuk pada istilah feses (tinja) pertama bayi. Biasanya mekonium dikeluarkan setelah bayi lahir namun tidak sedikit ada kasus bayi mengeluarkan feses saat masih dalam kandungan.
Salah satu penyebabnya adalah ibu yang stres. Kandungan oksigen akan berkurang saat seseorang stres sehingga ini bisa menyebabkan bayi mengeluarkan mekonium.
Baca Juga
Mekonium yang dikeluarkan saat masih di dalam kandungan akan tercampur dengan air ketuban. Tentu ini bisa berdampak buruk bagi si kecil.
Selain itu, ibu yang stres juga bisa menyebabkan bayi menghirup air ketuban yang sudah tercampur mekonium. Akibatnya cairan ini bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan pneumonitis atau pembengkakan.
Beberapa fakta yang belum kamu tahu tentang mekonium telah dirangkum HiMedik dari laman Parents.
1. Ada rambut halus
Kotoran bayi pertama tidak mengandung ASI atau susu formula. Sebaliknya itu penuh dengan lendir, sel kulit, cairan ketuban, empedu, air dan lanugo yang merupakan rambut halus dan lembut yang menutupi tubuh bayi.
2. Warnanya hitam kehijauan
Mekonium bayi memiliki tekstur kental, lengket, dan berwarna hitam kehijauan.
3. Tidak bau dan steril
Kotoran bayi pertama tidak mengandung bakteri sehingga tidak beraroma. Mekonium juga steril.
4. Menempel pada kulit bayi
Mekonium melekat pada pantat bayi. Ini bisa dibersihkan dengan mengoleskan secara tipis petroleum jelly ke bagian yang harus dibersihkan.
5. Ada risiko terhirup
Komplikasi bayi menghirup mekonium disebut sindrom aspirasi mekonium. Ini jarang terjadi pada bayi yang lahir sebelum 34 minggu. Sindrom ini dapat juga terjadi sebelum, selama atau setelah persalinan.