Anak

Penderita Cerebral Palsy Ini Dibully dan Disuruh Jadi 'Jembatan'

Cerebral palsy terjadi pada bayi baru lahir dan anak kecil.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi perundungan. (pixabay/DivvyPixel)
Ilustrasi perundungan. (pixabay/DivvyPixel)

Himedik.com - Sekitar 50 pelajar dan orang dewasa berkumpul di luar sekolah menengah di Nova Scotia, Kanada pada Selasa (13/11/2018). Mereka menyerukan untuk segera menghentikan intimidasi pada remaja penderita cerebral palsy yang digunakan sebagai jembatan manusia untuk menyeberangi sungai. 

Dalam sebuah rekaman video, Brett Corbett (14) dari Glace Bay, terlihat diganggu dan diejek. Para siswa bahkan melemparkan kata-kata kotor padanya dan menyuruhnya untuk tengkurap di anak sungai di luar Sekolah Tinggi Glace Bay.

Kemudian tubuhnya digunakan sebagai jembatan penyeberangan untuk melewati sungai. ''Aku kedinginan, tidak ada yang mencoba membantuku,'' ungkap Corbett kepada Global News.

Setelah insiden tersebut, Corbett mengatakan bahwa ia telah menerima permintaan maaf dan ingin semua tindakan bullying dihentikan. Sementara menurut penuturan ibunya, Terri McEachern, putranya telah memaafkan mereka dan hal itu membuatnya kagum.

Ilustrasi perundungan. (pixabay/geralt)
Ilustrasi perundungan. (pixabay/geralt)

Sayangnya, siswa yang terlibat dalam insiden bullying hanya menerima hukuman ringan dan pihak sekolah tidak memberikan dukungan lebih pada putranya.

Sekadar informasi, cerebral palsy bukanlah penyakit bawaan. Penyakit ini terjadi pada bayi baru lahir dan anak kecil yang memengaruhi otot dan saraf.

Cerebral palsy berlangsung seumur hidup, tetapi tidak akan memburuk. Meski demikian, anak dengan kondisi ini dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara normal.

Berita Terkait

Berita Terkini