Anak

Anak Ini Selalu Merasa Lapar Akibat Penyakit Langka, Kok Bisa?

Prader Willi Syndrome (PWS) terjadi karena adanya gen yang tak berfungsi dengan baik dalam kromosom.

Rauhanda Riyantama

Ilustrasi obesitas pada anak. (istockphoto)
Ilustrasi obesitas pada anak. (istockphoto)

Himedik.com - Seorang anak bernama Caden Benjamin asal Afrika Selatan dilaporkan menderita penyakit langka yang disebut Prader Willi Syndrome (PWS). Akibat penyakit ini ia selalu merasa lapar sepanjang hari.

Umumnya, PWS terjadi karena adanya gen yang tak berfungsi dengan baik dalam kromosom. Bahkan, seperti dilaporkan Newsweek baru-baru ini, penyakit langka ini merenggut nyawa Caden pada usia 11 tahun karena komplikasi yang disebabkan obesitas.

Komplikasi tersebut mengakibatkan Caden kesulitan bernapas, sehingga ia harus menjalani fisioterapi. Tak hanya itu, jantungnya membengkak, mengalami depresi, otot melemah, dan selulitis atau pelemahan jaringan kulit. 

Parahnya lagi, Caden menjadi tak bisa mengandalikan rasa laparnya. Ia pun akhirnya makan dengan porsi berlebih hingga mengalami obesitas. 

Melansir dari TimesLIVE, Caden telah mencapai bobot 90 kg di usianya yang baru 10 tahun. Berat badannya pun makin bertambah sampai puncaknya di usia 11 tahun.

Selain menyebabkan tak bisa berhenti makan, PWS juga membuat si penderita bertubuh pendek, pertumbuhan terhambat, mengalami masalah kognitif, serta perilaku menjadi tantrum, keras kepala, dan cenderung obsesif-kompulsif.

Akibat kondisinya ini, Caden harus berhenti sekolah dan tak bisa bermain seperti anak-anak sebayangnya. Ibunya, Zola, pun terpaksa berhenti bekerja demi mengurus Caden dan akhirnya mereka kehabisan uang untuk melanjutkan pengobatan.

Mukjizat pun datang, Zola bertemu dengan seorang bernama Gila Sacks di Facebook. Pria itu turut membantu mencarikan dana pengobatan untuk Caden.

''Caden adalah hidup bagi ibunya, meskipun ia tahu bahwa kesempatan anaknya untuk sembuh sangat kecil. Ia ingin Caden dikenang sebagai anak laki-laki yang manis dan pemberani seperti dulu,'' kata Sacks, seperti dikutip TimesLIVE.

Setelah meninggal dunia, Sacks kembali menggalang dana untuk membantu Zola membayar pemakaman anaknya. “Saya harap kita dapat membantu ibunya yang seorang single mother untuk memberikan pemakaman yang layak bagi Caden,” pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini