Anak

Lahir Prematur, Sepasang Bayi Kembar Ini Berpelukan Setelah 27 Hari Pisah

Bayi kembar monoamniotik monokorionik memiliki banyak risiko.

Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Keluarga Jason Poon dan Ann Le - (Instagram/@momotwinexperience)
Keluarga Jason Poon dan Ann Le - (Instagram/@momotwinexperience)

Himedik.com - Seorang ibu bernama Ann Le menyaksikan kejadian menakjubkan pada sepasang bayi kembar yang ia lahirkan. Kedua bayi itu berpelukan di atas tubuh ibunya begitu dipertemukan untuk kali pertama di luar rahim Ann.

Dikutip Himedik.com dari Metro.co.uk, Minggu (10/3/2019), wanita asal Melbourne, Australia, itu diberi tahu bahwa dia akan memiliki anak kembar monoamniotik monokorionik. Sayangnya, kedua anaknya lahir 12 minggu lebih awal, yang menimbulkan risiko tambahan.

Untungnya, dua anak perempuan Ann lahir dengan selamat. Karena beberapa komplikasi setelah lahir, kedua gadis itu, Zoe dan Olivia, dipisahkan selama 27 hari.

Begitu dipertemukan kembali untuk kali pertama, mereka saling berpelukan, dan momen mengharukan itu terabadikan dalam sebuah foto.

Ann dan suaminya, Jason Poon, tahu kehamilan ini berisiko tinggi karena Zoe dan Olivia adalah kembar monoamniotik monokorionik, suatu kondisi langka di mana si kembar selalu identik, berbagi plasenta dan kantung ketuban, tetapi memiliki dua tali pusar yang terpisah.

Keluarga Jason Poon dan Ann Le - (Instagram/@momotwinexperience)
Keluarga Jason Poon dan Ann Le - (Instagram/@momotwinexperience)

Kembar monoamniotik berkembang ketika embrio tidak membelah sampai setelah pembentukan kantung ketuban sekitar 9-13 hari setelah pembuahan.

Kehamilan ini biasanya berisiko tinggi dan dapat menyebabkan komplikasi tali pusar, kadar cairan ketuban abnormal, berat lahir rendah, atau bahkan Twin-to-Twin Transfusion Syndrome, ketika koneksi pembuluh darah yang abnormal terbentuk di dalam plasenta dan memungkinkan darah mengalir secara tidak merata pada kedua bayi.

Ketika detak jantung Zoe dan Olivia menjadi tidak menentu sebelum persalinan, Ann harus menjalani operasi caesar darurat dini. Setelah dilahirkan, kedua bayi perempuan itu memiliki berat hanya 0,9 kilogram dan harus dilarikan ke Neonatal Intensive Care Unit (NICU) selama 27 hari, di mana mereka dirawat secara terpisah.

Di Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2019 lalu, Ann menulis tentang kedua putrinya dan betapa kuatnya mereka. Mereka masih harus dirawat di rumah sakit, mungkin baru boleh pulang pada April nanti, bulan di mana mereka seharusnya baru lahir.

Namun, saat ini mereka juga harus menjalani operasi jantung, yang bisa saja menggagalkan jadwal mereka keluar dari rumah sakit. Ann pun berharap, Zoe dan Olivia bisa berjuang melalui semuanya.

Berita Terkait

Berita Terkini