Anak

Jangan Diabaikan, Anak Malas Sikat Gigi Lebih Berisiko Sakit Jantung

Peneliti mengungkap kondisi gigi anak-anak bisa berpengaruh pada risiko penyakit di masa dewasa.

Agung Pratnyawan | Shevinna Putti Anggraeni

Anak yang malas menggosok gigi lebih berisiko terserang penyakit jantung (Pexels/Pixabay)
Anak yang malas menggosok gigi lebih berisiko terserang penyakit jantung (Pexels/Pixabay)

Himedik.com - Sering kita temui masalah anak-anak susah untuk menggosok gigi secara rutin. Padahal anak yang malas sikat gigi lebih berisiko terserang penyakit jantung daripada yang rutin menggosok giginya.

Sebuah studi yang melibatkan sebanyak 755 anak dilansir dari Daily Mail menemukan mereka lebih mungkin memiliki penumpukan plak di arteri atau yang biasa dikenal atheroclerosis ketika beranjak dewasa.

Kondisi tersebut membuat jumlah darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh terbatas. Akibatnya, bisa meningkatkan risiko terserang penyakit jantung, stroke hingga kematian dini.

Penyakit berbahaya itu terjadi ketika bakteri dalam plak menginfeksikan jaringan gigi. Bakteri itulah yang memicu terjadinya peradangan parah.

Peradangan tersebut akan terjadi secara bertahap merusak pembuluh darah dan menyebabkan atherosclerosis hingga penyakit jantung.

Kesehatan gigi anak-anak mempengaruhi risiko penyakit di masa dewasa (Pexels/Pixabay)
Kesehatan gigi anak-anak mempengaruhi risiko penyakit di masa dewasa (Pexels/Pixabay)

Dr Pirkko Pussinen pun telah melakukan penelitian tentang hal ini di departemen penyakit mulut dan maksilofasial di Universitas Helsinki. Mereka telah menemukan adanya hubungan antara penyakit gusi dengan penyakit jantung ketika dewasa.

Pihak mengatakan kesehatan mulut anak-anak bisa memengaruhi kondisi kesehatannya ketika beranjak dewasa. Mereka yang terserang penyakit jantung kemungkinan besar malas sikat gigi semasa kecil.

Guna mengungkap adanya hubungan antara kesehatan mulut dengan penyakit kardiovaskular, para peneliti pun melihat laporan kesehatan gigi anak-anak usia 6, 9 hingga 12 tahun. Hasil riset menunjukkan sebanyak 68-82 persen anak-anak memiliki kondisi gusi berdarah, kerusakan gigi dan tambalan.

Lalu sebanyak 61-34 persen dari anak-anak itu memiliki 1-4 tanda-tanda infeksi mulut. Gejala infeksi termasuk sakit gigi sensitivitas suhu, pembengkakan di wajah dan demam. Faktanya, hanya 5 persen dari mulut anak-anak yang dianggap benar-benar sehat.

Sedangkan, ketebalan intima-media arteri karotis orang dewasa diukur melalui pemindaian ultrasound. Menurut European Society of Cardiology, kondisi ini adalah penanda aterosklerosis, dengan nilai lebih dari 0,9mm menjadi tidak normal.

Hasil yang diterbitkan dalam JAMA Network Open - mengungkapkan karies dan penyakit periodontal meningkatkan risiko seorang anak terhadap ketebalan media intima-arteri karotis yang berbahaya pada masa dewasa.

Berita Terkait

Berita Terkini