Anak

Miris! 6 Anak SD di Kendari Jadi Korban Pelaku Pedofilia Mantan Oknum TNI!

Mantan oknum TNI menjadi pelaku pedofilia yang menyikat 6 anak perempuan di bawah umur.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Pelaku pedofilia di Kendari berhasil ditangkap TNI dan Polisi (Instagram/@makassar_iinfo)
Pelaku pedofilia di Kendari berhasil ditangkap TNI dan Polisi (Instagram/@makassar_iinfo)

Himedik.com - Sepekan terakhir, kasus penculikan anak di bawah umur sangat meresahkan warga kota Kendari. Tim gabungan TNI dan Polisi pun akhirnya berhasil meringkus AP, pelaku penculikan yang juga diduga melakukan pencabulan anak di bawah umur kemarin Rabu (1/5/2019).

Pelaku AP yang juga seorang mantan anggota TNI ini disebut telah melakukan aksi kejahatannya ini sejak Maret 2019 lalu. Sebanyak 6 anak perempuan di bawah umur sudah menjadi korban penculikan dan pemerkosaannya.

Pelaku telah ditangkap pada pukul 10.40 Wita di Jalan Jati Raya Kelurahan Wowowanggu Kecamatan Kadia Kota Kendari, berkat informasi warga melalui babinsa, dibantu unit intel Kodim 1417/kendari.

Dilansir dar laman Kodim 1417/Kendari, Dandim 1417/Kendari, Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya SE.,M.I.Pol mengatakan, pelaku pedofilia anak perempuan di bawah umur ini ditemukan bersembunyi di kolong salah satu rumah warga ketika berusaha melarikan diri dan sempat memberikan perlawanan.

Proses penangkapan pelaku pedofilia di Kendari (Instagram/@makassar_iinfo)
Proses penangkapan pelaku pedofilia di Kendari (Instagram/@makassar_iinfo)

"Pelaku dikejar dan ditangkap oleh Serka Arbain dan Sertu Askari bersama warga dibawah kolong rumah salah satu warga jalan Jati Raya. Saat proses penangkapan pelaku melakukan perlawanan dan sempat mengenai salah satu babinsa, lalu akhirnya dilumpuhkan, kemudian pelaku diamankan oleh babinsa ke Denpom kendari," ujar Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya dilansir dari unggahan video akun Facebook Kodim 1417 Kendari.

Akun Facebook Kodim 1417 Kendari juga mengunggah video proses penangkapan pelaku pedofil yang dibantu dan dilihat oleh puluhan warga sekitar. Terdengar teriakan kemarahan para warga terhadap pelaku AP.

"Bakar bakar, bakar bakar, bakar bakar," terdengar suara teriakan ibu-ibu di dalam video.

Menurut Fajar Lutvi Haris Wijaya, hal yang wajar jika masyarakat sangat marah dengan perilaku AP yang sangat keji. Apalagi tindak kejahatan AP melibatkan anak-anak perempuan di bawah umur.

Bahkan Fajar Lutvi pun merasa marah melihat perilaku mantan anggota TNI tersebut. Apalagi salah seorang anggotanya terluka saat proses penangkapan pelaku AP.

"Kalau saya melihat itu merupakan bentuk kejengkelan masyarakat dan itu wajar. Jangankan masyarakat, saya pun jengkel karena anggota saya ada yang kena. Bapak Kapolres juga jengkel karena anggotanya juga ada yang kena. Jadi ini wajar sekali kalau masyarakat marah," ujarnya.

Beberapa anak SD menjadi korban pelaku pedofilia di Kendari (Instagram/@makassar_iinfo)
Beberapa anak SD menjadi korban pelaku pedofilia di Kendari (Instagram/@makassar_iinfo)

Namun, pihaknya belum bisa memastikan motif pelaku AP melakukan penculikan dan pencabulan terhadap anak perempuan di bawah umur. Sementara ini, pihak berwajib masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif dan hukuman yang pantas untuk pelaku.

"Makanya ini kita masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apa motifnya. Karena, kalau kita lihat kejadian ini sangat runtut dan mepet. Dalam beberapa hari ada beberapa anak kecil yang bisa kita bilang masih virgin, dia sikat. Itu kan artinya ada perilaku yang berbeda dan ini yang perlu kita dalami. Apakah dia (pelaku) memiliki kelainan jiwa atau sedang mendalami ilmu tertentu. Kalau sampai sedang mendalami ilmu tertentu, artinya masih ada lagi yang lain dan kita harus waspada," jelasnya.

Meski begitu pihaknya memastikan pelaku akan mendapat hukuman seberat-beratnya dari segi militer maupun sipil atas tindakan kejinya terhadap anak perempuan di bawah umur. Fajar Lutvi Haris Wijaya pun berharap agar masyarakat lebih meningkatkan rasa kepedulian jika melihat seseorang dengan perilaku yang mencurigakan dan berbeda dengan lainnya.

"Di sinilah dituntut kepedulian seluruh komponen masyarakat, tidak hanya TNI dan Polri. Artinya, kita harus menjaga di mana anak-anak kita bermain atau bersekolah. Termasuk ketika masyarakat melihat ada orang yang dicurigai atau melihat perilaku yang berbeda dengan orang lainnya mohon diinformasikan. Ini penting harus dilakukan," tandasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini