Anak

Mata Gempi Minus dan Silinder, Cek Cara Mengatasi Masalah Mata pada Anak?

Gisel sedih saat tahu mata Gempi minus dan silinder akibat sering menonton layar dan televisi sembari berbaring

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Gisella Anastasia dan Gempita Nora Marten di Jakarta. [Suara.com/Wahyu Tri Laksono]
Gisella Anastasia dan Gempita Nora Marten di Jakarta. [Suara.com/Wahyu Tri Laksono]

Himedik.com - Gisella Anastasia menyesal karena dirinya tidak dapat tegas pada anak. Ia merasa bersalah saat tahu Gempita Nora Marten mengalami mata minus dan silinder.

Menurutnya, ini akibat dari seringnya Gempi dalam menonton video atau televisi sembari berbaring.

"Sedihlah mama karna Gem ternyata emang minus dan malah ada silindernya," tulis Gisel dalam unggahannya, Selasa (27/8/2019).

"Sebel, sempet marahin Gem karena sering nonton sambil tiduran tapi langsung yang paling dominan adalah rasa bersalah sama diri sendiri kenapa kok nggak lebih tegas untuk ngingetin anak supaya lebih taat cara nonton tv nya," tambahnya.

Mata minus atau rabun jauh (miopia) pada anak sebenarnya dapat diatasi menggunakan kacamata.

Gempita cek mata (Instagram/Gisel_la)
Gempita cek mata (Instagram/Gisel_la)

Namun, melansir All About Vision, ada perawatan yang dapat orangtua lakukan untuk memperlambat perkembangan miopia pada anak.

Perawatan ini dapat menyebabkan perubahan pada struktur dan kemampuan fokus mata untuk mengurangi stres dan kelelahan yang berkaitan dengan rabun jauh.

Mengontrol miopia pada anak dapat mencegah perkembangan kerusakan menjadi tingkat yang lebih jauh di kemudian hari, seperti katarak dini.

Ada tiga jenis perawatan untuk mengendalikan miopia:

- Tetes mata atropin

Obat tetes mata atropin telah digunakan untuk kontrol miopia selama bertahun-tahun, dengan hasil jangka pendek yang efektif. Tetapi penggunaan obat tetes mata ini juga memiliki beberapa kelemahan.

Namun, banyak dokter mata enggan meresepkan atropin untuk anak-anak karena efek jangka panjang dari penggunaan obat yang berkelanjutan tidak diketahui.

Kelemahan lain dari perawatan atropin termasuk ketidaknyamanan, sensitivitas cahaya, penglihatan kabur, dan biaya tambahan untuk anak yang membutuhkan lensa bifokal atau kacamata progresif.

Ilustrasi anak memakai kacamata baca. (Shutterstock)
Ilustrasi anak memakai kacamata baca. (Shutterstock)

- Orthokeratologi (Ortho-K)

Orthokeratology adalah penggunaan lensa kontak permeabel gas yang dirancang khusus yang dipakai saat tidur.

Ortho-K dapat mengatur ulang bentuk kornea dengan menggunakan lensa kontak yang akan memengaruhi kelengkungan kornea.

Bukti menunjukkan, anak yang menggunakan perawatan ini berakhir dengan tingkat miopia yang lebih rendah saat beranjak dewasa.

- Lensa kontak dan kacamata multifokal 

Para peneliti dan dokter mata menemukan lensa kontak lunak multifokal konvensional atau modifikasi juga merupakan alat yang efektif untuk pengendalian miopia.

Kacamata multifokal juga telah diuji untuk kontrol miopia pada anak-anak, tetapi hasilnya kurang mengesankan dibandingkan dengan yang diproduksi dengan lensa kontak multifokal.

Berita Terkait

Berita Terkini